Meminta rekomendasi atau referensi dari keluarga atau sahabat serta dokter umum mengenai dokter kandungan yang kompeten dan tepercaya.
cara lain yang bisa dilakukan adalah mencari rekomendasi nama dokter di internet, sosial media, atau aplikasi kesehatan berbasis digital yang valid.
Baca Juga: Manfaat labu siam untuk ibu hamil, simak caranya di sini
Menyesuaikan dengan riwayat kesehatan
Jika memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti gangguan jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan aoutoimun, kanker, atau penyakit lain yang memerlukan penanganan khusus, sebaiknya mencari dokter yang memiliki pengalaman dan kompetensi lebih dalam untuk menangani kondisi tersebut.
Sebagai contoh, jika memiliki riwayat kanker serviks atau kanker rahim, bisa berkonsultasi ke dokter kandungan subspesialis onkologi.
Sementara jika memiliki keluhan terkait masalah kesuburan atau sulit hamil, bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan ahli fertilitas.
Baca Juga: Berjemur saat hamil tidak takut gosong? Intip tips ini
Memperhatikan keputusan dari dokter
Ketika berkonsultasi ke dokter, perlu mencermati sudut pandang dan keputusan yang diambil dokter.
Misalnya, hal yang berkaitan dengan insiasi menyusui dini atau IMD, tindakan episiotomi saat persalinan, dan metode persalinan yang dianjurkan, apakah melahirkan normal atau operasi caesar.
Jika ada beberapa rekomendasi yang kurang sesuai dengan preferensi, coba tanyakan kembali ke dokter mengenai manfaat dan risiko dari keputusan tersebut atau apakah ada pilihan lain yang bisa menjadi alternatif.