Selain liver, Ameer Azzikra juga menderita pneumonia akut dan infeksi ginjal, kenali gejala penyakit ini

30 November 2021, 13:00 WIB
Alvin Faiz dan Ameer Azzikra. Selain liver, Ameer Azzikra juga menderita pneumonia akut dan infeksi ginjal, kenali penyakit ini /Instagram.com/@alvin_411

WartaBulukumba - Selain liver, beberapa pemyakit lainnya disebut-sebut juga bersarang di tubuh Ameer Azzikra sebelum mengembuskan napas terakhir.

Sementara menurut kerabatnya, Hanny Kristianto melalui kanal YouTube Intens Investigasi, menjelaskan bahwa Ameer Azzikra menderita pneumonia akut dan infeksi ginjal.

Apa itu pneumonia dan infeksi ginjal?

Baca Juga: Ingin terbebas dari rasa perih dan nyeri saat sariawan? Lakukan 4 hal ini

Mengutip laman Alodokter, pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Pneumonia bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat. Beberapa gejala yang umumnya dialami penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, dan sesak napas. 

Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah. Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya, alveoli bisa dipenuhi cairan atau nanah sehingga menyebabkan penderitanya sulit bernapas.

Pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. SARS-CoV- 2 yang menyebabkan COVID-19 adalah salah satu jenis virus yang bisa menyebabkan pneumonia.

Baca Juga: 4 fakta keratin pada rambut, ini manfaatnya

Pneumonia akibat COVID-19 bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, salah satunya adalah acute respiratory distress syndrome (ARDS). Pneumonia terkadang juga bisa muncul beserta penyakit paru-paru lain, misalnya TB paru.

Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada anak-anak di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 15% kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun disebabkan oleh penyakit ini.

WHO juga menyatakan bahwa pada tahun 2017, terdapat lebih dari 800.000 anak-anak meninggal akibat pneumonia.

Baca Juga: Kenali 4 jenis gangguan plasenta pada ibu hamil

Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, umumnya pneumonia ditandai dengan gejala batuk, demam, sesak napas, menggigil, dan kelelahan

Pengobatan pneumonia akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan dari kondisi yang dialami. Pneumonia akibat infeksi bakteri akan ditangani dengan pemberian antibiotik.

Selain itu, dokter juga dapat memberikan beberapa obat pneumonia lainnya untuk meredakan gejala yang muncul, seperti obat batuk, obat penurun demam, atau obat pereda nyeri.

Baca Juga: 5 penyebab sering merasa mengantuk yang jarang diketahui

Jika pasien sulit bernapas, dokter akan memberikan oksigen tambahan atau memasang alat bantu napas.

Penderita pneumonia dengan gejala yang berat perlu mendapatkan pengananan di rumah sakit dan pengawasan intensif untuk mencegah komplikasi yang bisa berakibat fatal.

Pneumonia dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya berupaya memperkuat daya tahan tubuh, menjaga kebersihan diri, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, dan enjaga jarak dengan orang yang sedang sakit batuk atau pilek.

Baca Juga: Percaya diri tanpa selulit? Begini cara menghilangkannya

Infeksi ginjal

Mengutip laman Mayo Clinic, infeksi ginjal adalah jenis infeksi saluran kemih yang umumnya dimulai di uretra atau kandung kemih dan menyebar ke salah satu atau kedua ginjal Anda.

Infeksi ginjal memerlukan perhatian medis segera. Jika tidak diobati dengan benar, infeksi ginjal dapat merusak ginjal Anda secara permanen atau bakteri dapat menyebar ke aliran darah Anda dan menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa.

Perawatan infeksi ginjal, yang biasanya mencakup antibiotik, mungkin memerlukan rawat inap.

Baca Juga: Seperti apa sikat dan pasta gigi yang cocok untuk Si Kecil?

Tanda dan gejala infeksi ginjal meliputi: demam, panas dingin, sakit punggung, sakit pinggul atau selangkangan, sakit perut, sering buang air kecil, dorongan yang kuat dan terus-menerus untuk buang air kecil, sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil, mual dan muntah, nanah atau darah dalam urin atau hematuria, serta urine yang berbau tidak sedap atau keruh.

Infeksi ginjal yang parah dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Cari pertolongan medis segera jika Anda memiliki gejala infeksi ginjal yang dikombinasikan dengan urin berdarah atau mual dan muntah.

Kurangi risiko infeksi ginjal dengan mengambil langkah-langkah untuk mencegah infeksi saluran kemih. Wanita, khususnya, dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih dengan melakukan berikut ini.

Baca Juga: 7 cara menyembuhkan sariawan dengan cepat, salah satunya dengan es batu

1. Minumlah cairan, terutama air putih. Cairan dapat membantu menghilangkan bakteri dari tubuh Anda saat Anda buang air kecil.

2. Buang air kecil sesegera mungkin. Hindari menunda buang air kecil saat Anda merasa ingin buang air kecil.

3. Kosongkan kandung kemih setelah berhubungan seks. Buang air kecil sesegera mungkin setelah hubungan seksual membantu membersihkan bakteri dari uretra, mengurangi risiko infeksi.

4. Lap dengan hati-hati. Menyeka dari depan ke belakang setelah buang air kecil dan setelah buang air besar membantu mencegah bakteri menyebar ke uretra.

5. Hindari penggunaan produk kewanitaan di area genital. Menggunakan produk seperti semprotan deodoran di area genital atau douche dapat menyebabkan iritasi.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler