Vaksin Covid-19 bukan untuk pengobatan

2 Juni 2021, 02:10 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. / / ANTARA

WartaBulukumba - Salah kaprah yang satu ini sejak lama bergulir seumur pandemi.

Banyak masyarakat masih dihinggapi pemahaman bahwa vaksin Covid-19 merupakan obat bagi individu yang terpapar virus corona.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membentangkan penjelasan bahwa vaksin Covid-19 bukan untuk pengobatan.

"Hingga saat ini, pengobatan Covid-19 masih dalam tahapan pengembangan," jelas Wiku melalui konferensi pers virtual, pada Selasa 1 Juni 2021. 

Baca Juga: Guns N' Roses memulai tur pada 31 Juli 2021

Vaksin merupakan perlindungan dari potensi penularan Covid-19 yang harus ditopang dengan perilaku disiplin penerapan protokol kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac.

Mengutip Al Jazeera, Selasa, persetujuan ini membuka jalan bagi vaksin kedua yang diproduksi di Tiongkok untuk didistribusikan di antara negara-negara berkembang.

Baca Juga: Lockdown di Malaysia benar-benar penguncian total

WHO memberikan lampu hijau untuk vaksin dua suntikan pada Selasa. “Vaksin memenuhi standar internasional untuk keamanan, kemanjuran dan produksi," bunyi pernyataan WHO.

Mengutip Antara, Selasa, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) penting menjadi prioritas sasaran penerima vaksin Covid-19 pada vaksinasi nasional.

"Akan lebih baik jika memberikan prioritas kepada ODGJ sasaran penerima vaksin COVID-19," katanya saat meninjau vaksinasi kepada ODGJ di Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi (RSJMM) Kota Bogor.

Baca Juga: Lagi geng bersenjata di Nigeria menculik 200 anak

Ia menjelaskan ODGJ penting menjadi sasaran penerima vaksin karena sebenarnya mereka pada umumnya memiliki komorbid yang banyak, sehingga jika terkena COVID-19 dampaknya lebih beresiko dari pada orang normal.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler