Perang di Gaza kian menyala dalam Ramadhan: Al Qassam Hamas menyergap dua infanteri pasukan Zionis

- 14 Maret 2024, 05:09 WIB
Brigade Al Qassam Hamas
Brigade Al Qassam Hamas /X.com/@tweetbatalyon

WartaBulukumba.Com - Dalam lentera malam yang tersembunyi di front-front pertempuran Gaza, ada nyala kisah yang diwartakan Warfareanalysis tentang Brigade Al-Qassam yang bagai singa malam.

Di kegelapan yang tebal dalam perang di Gaza pada 2 Ramadhan, pasukan Al Qassam Hamas merayap, mengintai dalam diam.

Dengan strategi yang serupa dengan ular beludak, mereka menjerat dua pasukan infanteri penjajah Israel ke dalam genggaman yang tak terelakkan. Helikopter Zionis pun sibuk hilir mudik mengevakuasi serdadu-serdadu yang tewas atau pun terluka.

Baca Juga: Kisah-kisah pilu Gaza dalam kelaparan dan kematian

Peristiwa penyergapan ini berlangsung di kota Hamad, di bawah menara "L" yang mengawasi, tempat dimana bintang-bintang menjadi saksi bisu atas aksi heroik yang mematikan.

Serupa dengan naga yang menghembuskan api, Brigade Al-Qassam melancarkan serangan ganas kepada tank Zionis "Merkava", menggunakan roket "Al Yassin 105".

Di langit yang pekat, di bawah rintik hujan peluru, di Blok Menara "K" dan "J", mereka menaburkan dua alat peledak anti-personil, mengubah prajurit-prajurit Zionis menjadi debu dan kenangan, layaknya daun-daun yang gugur di tengah angin kencang.

Baca Juga: Penderitaan rakyat Palestina kian memilukan! Penjajah Israel menembaki warga yang membawa tepung bantuan

Sementara itu, di sisi lain medan perang, sebuah tragedi manusia terukir dalam duka. Laporan Qastal News, menceritakan kisah suram dari Jalur Gaza Utara. Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kepergian dua puluh tujuh anak Palestina.

Mereka, yang semestinya bermain di bawah sinar matahari, menjadi korban dari genggaman kejam kelaparan dan dehidrasi.

Dari lensa Middle East Eye, datang kabar duka lain. Pada Rabu,  sebuah serangan memilukan terjadi di Rafah, bagian timur Jalur Gaza Selatan. Pasukan penjajah Israel, layaknya badai yang tak terduga, menyerang pusat distribusi makanan UNRWA.

Baca Juga: Biadab! Tentara penjajah Israel menembaki ratusan warga Palestina kelaparan yang sedang menunggu bantuan

Zionis menembaki jurnalis

Di tempat yang seharusnya menjadi simbol kehidupan dan harapan, hanya kesedihan dan reruntuhan yang tersisa. Serangan ini mengakibatkan nyawa salah satu anggota staf dan menyisakan luka pada 22 lainnya.

Sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa menentukan bahwa sebuah tank dari Israel menyebabkan kematian jurnalis Reuters, Issam Abdallah, di Lebanon pada bulan Oktober dengan meluncurkan dua peluru meriam 120mm ke sebuah kelompok "jurnalis yang dapat diidentifikasi dengan jelas", melanggar hukum internasional.

Pasukan Sementara PBB di Lebanon (Unifil) menyimpulkan dalam laporannya bahwa pengamat mereka tidak menyaksikan adanya permusuhan lintas batas antara Israel dan Lebanon selama lebih dari 40 menit sebelum sebuah tank Merkava Israel memulai tembakan.

"Penembakan terhadap sipil, dalam hal ini jurnalis yang dapat diidentifikasi dengan jelas, merupakan pelanggaran dari UNSCR 1701 (2006) dan hukum internasional," kata laporan Unifil yang berjumlah tujuh halaman, bertanggal 27 Februari dan mengacu pada resolusi Dewan Keamanan 1701.

"Dinilai bahwa tidak ada pertukaran tembakan melintasi Garis Biru pada saat insiden tersebut. Alasan penembakan terhadap para jurnalis tidak diketahui."

Selain menyebabkan kematian Abdallah, dua putaran tank tersebut juga melukai enam jurnalis lainnya di tempat kejadian.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x