WartaBulukumba.Com - Di bawah langit yang masih kelabu, fajar merangkak perlahan ke atas Khan Yunis. Cahaya pertama hari itu menemukan jejak-jejak pucat di reruntuhan dan debu. Di Blok C, sebuah bangunan tua berdiri tegak, berbisik adegan-adegan penghancuran yang terkubur dalam dindingnya.
Di dalamnya, sekelompok tentara pendudukan berlindung, hati dan pikiran mereka mungkin berkecamuk dalam ketidakpastian.
Tak jauh dari situ, mujahidin Palestina dari Brigade Al-Qassam, dengan mata yang terpatri pada sasaran, mempersiapkan peluru anti-benteng TBG dan anti-personil. Detik-detik berlalu, kemudian terdengar suara letusan, menggema seperti petir yang memecah hening subuh, diikuti oleh teriakan yang menyeruak dari reruntuhan.
Taufan Al Aqsa hari ke 123 di sepanjang Selasa, 6 Februari 2024, perang di Gaza dan Tepi Barat semakin sengit dan tak satu pun pencapaian Zionis. Berikut laporan pertempuran berdasarkan rilis dari lima milisi perlawanan di Gaza dan Tepi Barat.
Baca Juga: Gaza: Narasi kesedihan dan kekuatan rakyat Palestina di tengah puing
Brigade Al-Quds
Sementara itu, di kamp pengungsi Bureij, sebuah quadcopter Zionis, bak burung besi yang menyusuri langit, menjalankan misi intelijen. Brigade Al-Quds, dengan kecerdikan dan ketangkasan, berhasil menembak jatuh pesawat itu.
Di Khan Yunis, suara senapan mesin dan ledakan rudal anti-tank bergema, menandai bentrokan sengit yang meletus.
Di lingkungan Al-Amal, sebuah tank Zionis Merkava menjadi sasaran roket RPG, sebuah perlawanan menghadapi raksasa baja.
Baca Juga: Krisis air bersih warga Gaza terpaksa minum air kotor