Oposisi Thailand menghancurkan partai-partai militer dalam Pemilu

- 15 Mei 2023, 11:51 WIB
Ilustrasi entara Thailand
Ilustrasi entara Thailand /REUTERS/Soe Zeya Tun

WartaBulukumba - Tempat pemungutan suara yang memonumental dalam sejarah demokrasi di Thailand kini memberikan panggung untuk barisan oposisi.

Nyaris satu dekade pemerintahan konservatif di Thailand yang didukung militer menemukan tanda berakhirnya era kekuasaan mereka pada Pemilu yang digelar pada Ahad, 14 Mei 2023.

Melansir Reuters pada Senin, Partai Gerakan Maju yang liberal dan Partai Pheu Thai yang populis berada jauh di depan dengan 99% suara telah dihitung, tetapi masih jauh dari kepastian apakah keduanya akan membentuk pemerintahan berikutnya, dengan peraturan parlementer yang ditulis oleh militer setelah kudeta tahun 2014 yang condong ke arahnya. kebaikan.

Baca Juga: Pemilu Turki berpotensi menggeser Erdogan

Sebelum menggapai kursi di pemerintahan, partai-partai oposisi lebih dulu mesti berjuang untuk mencapai kata sepakat dengan berbagai kubu, termasuk anggota Senat yang ditunjuk junta yang berpihak pada partai-partai militer dan dapat memilih siapa yang menjadi perdana menteri dan membentuk pemerintahan berikutnya.

Pemilihan hari Minggu adalah pertarungan terbaru dalam pertempuran lama untuk mendapatkan kekuasaan antara Pheu Thai, raksasa populis dari keluarga miliarder Shinawatra, dan perhubungan uang lama, konservatif dan militer dengan pengaruh atas lembaga-lembaga kunci di jantung kekacauan selama dua dekade. .

Tetapi kinerja mengejutkan dari Move Forward, yang didukung oleh gelombang dukungan dari para pemilih muda, akan menguji ketetapan hati partai-partai mapan dan berkuasa di Thailand setelah ia nyaris menyapu bersih ibu kota Bangkok dengan platform reformasi kelembagaan dan pembongkaran monopoli.

Baca Juga: Kisah anak-anak perang di Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x