Vladimir Putin ungkap propaganda AS yang merugikan dunia Islam dan keheranannya soal NATO yang masih eksis

- 21 Agustus 2021, 09:44 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin. /Pixabay/ DimitroSevastopol./

Di sana muncul jawaban perihal China sebagai raksasa baru yang menjadi ancaman bagi perekonomian Amerika Serikat.

Para pengamat hubungan internasional pun menyimpulkan bahwa ketegangan antara AS dengan China akan semakin tajam. Hal itu kian diperparah dengan ketegangan baru di kawasan Laut Natuna Utara.

Spekulasi pun merebak di seputar penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan. Beberapa analisa menyebutnya sebagai sebagai bentuk pengalihan fokus pendanaan militer untuk sesuatu yang lain pada masa mendatang.

Baca Juga: Sandiaga Uno membeli lukisan karya Iwan Fals untuk membantu pelaku seni

Pada sebuah episode, Oliver Stone mengajukan pertanyaan, “Di Rusia banyak kaum muslim, bagaimana pemerintah mengawasi orang muslim di Rusia?”

Vladimir Putin menukas dengan jawaban ini, "Mengapa orang muslim harus diawasi? Rakyat Rusia banyak yang muslim. Di Moskow saja ada 15 persen orang muslim. Tidak pernah ada masalah."

"Kami tidak pernah menganggap orang muslim masalah. Anggapan itu hanya politik Amerika Serikat dan sekutunya. Terorisme misalnya, kapan Islam mulai diidentikkan dengan terorisme? Setelah perang dingin berakhir,” katanya retoris saat Oliver Stone terus memperhatikan.

Baca Juga: TikToker dunia unggah mural di Bogor, apakah aparat akan menghapusnya juga?

Vladimir Putin dengan gayanya yang khas melontarkan narasi bahwa Amerika Serikat sebenarnya sedang membutuhkan musuh baru. Tujuan di balik itu agar industri negara super power itu terus langgeng.

Vladimir Putin menguraikan bahwa pasca Perang Dingin dan bubarnya Uni Soviet, maka praktis tak ada lagi musuh Barat yang dikenal sebagai Blok Timur.

Namun Vladimir Putin merasa heran, justru pada saat Rusia dan AS masuk dalam 'era damai' NATO nyatanya masih eksis dan malah terus memperkuat diri sampai detik ini.

Halaman:

Editor: Muhlis

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah