Serangan roket oleh Hamas dan sekutu Jihad Islam telah dilanjutkan setelah jeda delapan jam sebelumnya pada hari Kamis, ketika Zionis mengejar penembakan yang dikatakan bertujuan untuk menghancurkan kemampuan militer faksi dan mencegah mereka dari konfrontasi di masa depan setelah konflik saat ini.
Baca Juga: Terbuka lowongan kerja 2021 dari PT GLF Indonesia, cek di sini
Menteri Pertahanan negara Zionis Benny Gantz mengatakan di Twitter bahwa serangan Gaza telah menghasilkan "keuntungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Berbicara dengan mitranya dari AS Lloyd Austin, Gantz mengatakan pembentukan pertahanan Israel akan "terus bekerja sama dan dalam kerja sama penuh dengan Pentagon dan pemerintah AS untuk menstabilkan kawasan," kata kantor Gantz.
Sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei, pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 1.900 terluka dalam pemboman udara. Sementara Zionis mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 pejuang di Gaza.
Baca Juga: Biadab, setelah memerkosa ABG dan mencuri, hasil curian untuk beli narkoba
Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di wilayah Zionis pada 12, dengan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.
Kekerasan dipicu oleh kemarahan Palestina atas apa yang mereka lihat sebagai pembatasan hak-hak mereka di Yerusalem, termasuk saat polisi berkonfrontasi dengan pengunjuk rasa di masjid Al-Aqsa.
Hamas sebelumnya menuntut agar setiap penghentian pertempuran Gaza harus disertai dengan penarikan pasukan Zionis di Yerusalem. Seorang pejabat Zionis mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada kondisi seperti itu dalam gencatan senjata.
Baca Juga: Kebakaran hutan di Korintus Yunani, 21 pesawat dikerahkan evakuasi 300 penduduk