IAEA melaporkan Iran telah memperkaya uranium hingga kemurnian 63 persen

- 12 Mei 2021, 17:56 WIB
 Situs nuklir Iran dilanda pemadaman sejak 'pelanggaran' sehari setelah pengayaan uranium dimulai.
Situs nuklir Iran dilanda pemadaman sejak 'pelanggaran' sehari setelah pengayaan uranium dimulai. /Kolase Foto Dailystar.co.uk

WartaBulukumba  - Nuklir Iran sedang melakukan lompatan-lompatan besar khususnya dalam pengayaan uranium.

Lantas bagaimana reaksi PBB dan Amerika Serikat?

"Fluktuasi" di pabrik Natanz Iran menuju pengayaan uranium menjadi 63%, lebih tinggi dari 60% yang diumumkan beberapa waktu lalu. Demikian bunyi sebuah laporan oleh pengawas nuklir PBB pada hari Selasa 11 Mei 2021.

Baca Juga: Hamas menembakkan 130 roket ke Tel Aviv

Iran melakukan peralihan ke 60%, langkah besar menuju tingkat senjata nuklir dari 20% yang dicapai sebelumnya, bulan lalu sebagai tanggapan atas ledakan dan pemadaman listrik di Natanz yang disalahkan Teheran pada Israel dan tampaknya telah merusak hasil pengayaannya di fasilitas bawah tanah yang lebih besar di sana.

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Rabu 12 Mei 2021, langkah Iran mengguncang pembicaraan tidak langsung saat ini dengan Amerika Serikat untuk menyetujui persyaratan bagi kedua belah pihak untuk kembali sepenuhnya ke kesepakatan nuklir 2015, yang dirusak ketika Washington meninggalkannya pada 2018, mendorong Teheran untuk melanggar ketentuannya.

Kesepakatan itu menyebutkan Iran tidak dapat memperkaya lebih dari 3,67% kemurnian fisil, jauh dari 90% tingkat senjata. Iran telah lama membantah niat untuk mengembangkan senjata nuklir.

Baca Juga: Aurel Hermansyah sedih, janinnya tidak sama dengan janin pada umumnya

"Menurut Iran, fluktuasi tingkat pengayaan sedang mereka lakukan," kata Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam laporan rahasia kepada negara-negara anggotanya.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x