Marwan Barghouti pemimpin terkemuka Palestina disiksa tentara Zionis dalam penjara

19 Maret 2024, 18:47 WIB
Marwan Barghouti pemimpin terkemuka Palestina disiksa tentara Zionis dalam penjara /Hamdani/

WartaBulukumba.Com - Memasuki hari ke 9 bulan suci Ramadhan di Palestina, Gaza terus nestapa oleh genosida dan kelaparan.

Kabar memilukan datang dari seorang pejabat senior Palestina. yang mengatakan bahwa Marwan Barghouti, salah satu tahanan politik Palestina yang paling terkemuka, dilaporkan diisolasi dan disiksa di penjara penjajah Israel, kata 

Hussein al-Sheikh, sekretaris jenderal komite eksekutif PLO, pada hari Senin menuding Zionis membahayakan nyawa Barghouti di penjara.

Baca Juga: Semakin banyak anak-anak Palestina yang meninggal karena kelaparan

Sheikh menulis di X, sebelumnya Twitter, bahwa Barghouti dihadapkan pada “isolasi, penyiksaan dan upaya untuk memaksa, mempermalukan dan memukulinya, sehingga membahayakan nyawanya”.

Barghouti, 64, dilaporkan telah dipukuli oleh penjaga penjara dalam beberapa hari terakhir, menurut Qadura Fares, kepala Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina.

Fares mengatakan penargetan terhadap Barghouti adalah bagian dari kampanye penindasan terhadap tahanan Palestina yang meningkat sejak awal bulan Ramadhan.

Baca Juga: Ngeri! Pidato Abu Ubaidah mengingatkan umat Muslim tentang dahsyatnya Perang Badar di bulan Ramadhan

Tindakan hukumannya termasuk "pemukulan hebat, penghinaan, penghinaan dan penyitaan Al-Qur'an dari sel".

“Situasinya menjadi lebih berbahaya daripada yang dibayangkan siapa pun, karena nyawa para tahanan benar-benar terancam,” kata Fares.

Di bawah langit Gaza yang berlapis-lapis dengan awan kelabu, di sebuah perbukitan di wilayah utara, seorang prajurit Israel tewas lebih awal hari ini.

Baca Juga: Kisah-kisah pilu Gaza dalam kelaparan dan kematian

Di sisi lain, pasukan penjajah Israel membunuh kepala kepolisian, Faiq Mabhouh, yang juga bertanggung jawab atas koordinasi truk bantuan ke bagian utara Gaza.

Pembunuhan ini terjadi setelah upaya gagal Zionis memaksa pemimpin di Gaza untuk mengambil tanggung jawab tersebut.

Belum ada terobosan berarti dalam perundingan

Kepala Mossad Israel David Barnea, yang memimpin delegasi  Zionis dalam pembicaraan yang dimediasi dengan Hamas, telah meninggalkan Qatar, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar.

Timnya, bagaimanapun, akan tetap berada di Doha selama pembicaraan berlanjut.

PBB mengatakan pemblokiran penjajah Israel terhadap bantuan Gaza bisa menjadi kejahatan perang.

Jeremy Laurence, juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, mengatakan penjajah Israel bisa melakukan kejahatan perang dengan menghentikan cukup banyak bantuan masuk ke Gaza.

"Luasnya pembatasan yang terus dilakukan Israel terhadap masuknya bantuan ke Gaza, bersama dengan cara Israel terus melakukan pertempuran, mungkin merupakan penggunaan kelaparan sebagai metode perang, yang merupakan kejahatan perang," kata Laurence, dikutip dari Al Jazeera pada Selasa.

Pekan lalu, laporan dari kelompok amal Oxfam menemukan bahwa penjajh Israel menggunakan birokrasi untuk "secara sistematis" dan "secara sengaja" menghalangi bantuan agar tidak mencapai warga Palestina di Gaza, bahkan ketika kondisi seperti kelaparan menyebar.

Pembicaraan gencatan senjata berlanjut, Qatar 'cemas optimis' akan terobosan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengungkapkan bahwa masih terlalu dini untuk berbicara tentang terobosan apa pun dalam negosiasi.

Setiap serangan terhadap Rafah akan mengarah pada bencana kemanusiaan dan akan berdampak negatif pada kemajuan pembicaraan gencatan senjata.

Pembicaraan di Doha akan difokuskan pada bantuan kemanusiaan dan pencapaian gencatan senjata sementara.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler