Zionis mengebom tujuh tentaranya sendiri yang ditawan Hamas

2 Maret 2024, 13:12 WIB
Zionis mengebom tujuh tentaranya sendiri yang ditawan Hamas / /Reuters

WartaBulukumba.Com - Dalam perang di Gaza, bom-bom meledak di musim dingin yang menusuk tulang. Merebak kematian oleh genosida, meruyak kelaparan oleh penglaparan yang sengaja dilakukan Zionis terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Tanpa alas kaki di musim dingin ini, seorang bocah lelaki berjalan kaki 12 km dari Beit Lahia ke kawasan Al-Taw di Gaza utara mencari tepung dan makanan. Terlihat dalam sebuah video yang dtayangkan Al Jazeera pada Sabtu, 2 Maret 2024.

Di tengah hujan bom dan politik global, suara-suara dari Jalur Gaza terus menyampaikan cerita duka yang dalam. Sejumlah mujahidin syahid dan tahanan mereka juga tewas akibat pengeboman Zionis sendiri.

Baca Juga: Pejuang Palestina tetap gigih mempertahankan Khan Younis dan menjaga Rafah dengan 4000 mujahidin

Melalui siaran pers, Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, dengan nada yang berat dan penuh kesedihan, mengungkapkan tragedi terbaru.

"Kontak kami telah terputus," katanya, merujuk pada komunikasi yang hilang dengan mujahidin yang bertugas menjaga tahanan musuh.

"Kami yakin, dalam pemboman yang tak kenal ampun, sejumlah tahanan telah kehilangan nyawa mereka."

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim: Perang Dunia ke 3 diawali kebrutalan Zionis 'Israel' tak henti di Palestina

Setelah pekan-pekan penuh pemeriksaan dan pencermatan, Brigade Al-Qassam mengkonfirmasi kematian tujuh tahanan musuh dan beberapa mujahidin mereka sendiri.

Diantara yang terbunuh, terdapat nama-nama yang disebutkan seperti Haim Gershon Peri, Yoram Itak Metzger, dan Amiram Israel Cooper. Identitas empat tahanan lainnya masih dalam proses verifikasi.

Abu Ubaida menyatakan keprihatinan yang mendalam atas nasib tahanan, menggambarkan keinginan mereka untuk menyelamatkan nyawa, namun mengklaim bahwa "pimpinan musuh sengaja membunuh para tahanannya."

Dia menegaskan bahwa tuntutan untuk tahanan yang masih hidup akan sama dengan seandainya mereka semua selamat dari serangan.

AS memblokir pernyataan DK PBB

Di arena diplomasi, sebuah laporan dari Quds News Network menyebutkan bahwa Amerika Serikat telah memblokir pernyataan Dewan Keamanan PBB yang diajukan oleh Aljazair dan didukung oleh 15 anggota, kecuali AS, yang mengutuk penjajah Israel atas pembunuhan lebih dari 100 warga Palestina di Gaza utara. AS, berdalih masih memverifikasi "keadaan seputar bagaimana orang meninggal," berupaya mencari bahasa diplomatik yang dapat diterima semua pihak.

Tragedi di Jalur Gaza ini tidak hanya mencerminkan konflik bersenjata, namun juga pergulatan diplomasi internasional yang rumit dan penuh perhitungan.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler