Harga energi meroket, sejumlah negara Uni Eropa mengumumkan langkah darurat

5 September 2022, 14:10 WIB
Ilustrasi energi /pexels/singkham

WartaBulukumba - Uni Eropa sedang 'gerah' dan menuju titik krisis dalam pergeseran angka-angka harga energi.

Sejumlah negara, salah satunya Jerman telah melakukan langkah-langkah darurat.

Pemerintah Jerman mengumumkan rencana $65 miliar untuk membantu orang dan bisnis mengatasi kenaikan harga karena beberapa negara Eropa memperkenalkan langkah-langkah darurat untuk mempersiapkan musim dingin yang panjang setelah gangguan pasokan gas Rusia ke Eropa setelah perang Ukraina.

Baca Juga: Selain Covid-19, Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad juga pernah diserang sejumlah penyakit

Dilansir dari Al Jazeera paad Senin, 5 September 2022, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Ahad mengumumkan serangkaian tindakan.

Kebijakan itu sehubungan dengan ekspektasi bahwa biaya energi akan melonjak dalam beberapa bulan mendatang.

Harga energi telah meroket karena Eropa telah berusaha untuk melepaskan diri dari energi Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina pada akhir Februari.

Baca Juga: Mikhail Gorbachev, pemimpin Soviet yang mengakhiri perang dingin meninggal pada usia 91 tahun

Dua hari lalu, Moskow menutup pipa utama yang memasok gas ke Eropa tanpa batas waktu, memaksa negara-negara seperti Jerman untuk mencari pasokan energi alternatif di tempat lain.

Scholz mengatakan pemerintahnya telah merencanakan penghentian total pengiriman gas pada Desember tetapi dia berjanji bahwa negaranya akan berhasil melewati musim dingin.

“Rusia bukan lagi mitra energi yang dapat diandalkan,” kata Scholz dalam konferensi pers di Berlin.

Baca Juga: Pakistan kerepotan mengatasi bencana banjir, menteri luar negerinya berharap ke IMF

Pemimpin Jerman itu mengatakan paket itu ditujukan untuk melindungi pelanggan dan bisnis dari melonjaknya inflasi dengan langkah-langkah termasuk kenaikan tunjangan dan subsidi transportasi umum.

Pekerja yang membayar pajak penghasilan akan menerima tunjangan harga energi satu kali sebesar $300, sementara keluarga akan menerima bonus satu kali sebesar $100 per anak, yang berlipat ganda bagi mereka yang berpenghasilan rendah.***

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler