Network
WartaBulukumba - Bulukumba sempat diresahkan oleh sebuah pesan audio yang beredar di grup-grup WhatsApp pada Ahad malam.
Sejumlah grup WhatsApp yang dihuni netizen Bulukumba juga ramai membahas pesan suara misterius tersebut.
Suara misterius berdialek Bugis dalam audio tersebut menyebutkan Desa Bijawang bakal menjadi arena perang antar kelompok.
Baca Juga: Inilah komplotan curanmor Bantaeng yang kerap beroperasi di Bulukumba
Sampai saat ini belum diketahui pasti kapan pesan audio tersebut mulai beredar dan siapa pemilik suara tersebut.
Pesan audio itu menyebar dengan cepat di berbagai platform media sosial, terutama grup-grup WhatsApp yang dihuni netizen Bulukumba.
Polisi mengirimkan petugas ke daerah tersebut untuk mengecek situasi. Namun, hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda perang yang disebutkan si pemilik suara misterius.
Baca Juga: Diduga Nursakiah tidak digaji hampir setahun, ABAP desak PT BMA Bulukumba segera penuhi kewajiban
Akhirnya, sebuah informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi diberikan oleh Kapolsek Ujung Loe Iptu Abdul Muhaemin, S.Sos., SH., MH.
Dalam keterangan tertulis, Kapolsek Ujung Loe menjelaskan bahwa setelah dilakukan penelusuran, ternyata pesan audio tersebut hanya bermuatan kabar hoaks.
"Saat ini personel Polsek Ujung Loe dan Polsek Rilau Ale sedang bekerja sama untuk mencari pelaku penyebar informasi berita hoaks tersebut," terang Kapolsek Ujungloe.
Kapolsek ujungloe bersama personel Polsek Ujung Loe, Bhabinkamtibmas, dan aparat Desa Bijawang dan Tanah Harapan melaksanakan kegiatan patroli ke Desa Bijawang.
Patroli langsung dilakukan setelah desas desus berita beredar di grup-grup WhatsApp bahwa akan terjadi perang antar kelompok di Desa Bijawang, Ujung Loe dan Tanah Harapan, Kecamatan Rilau Ale.
"Situasi sampai saat ini masih tetap aman dan terkendali, personel tetap standby di lokasi batas desa," kata Kapolsek Ujungloe.***
