23 fakta unik Rhoma Irama selama 'berkelana' dalam revolusi musik Dangdut

- 12 Desember 2021, 15:16 WIB
23 fakta unik Rhoma Irama, 'berkelana' dalam revolusi musik Dangdut
23 fakta unik Rhoma Irama, 'berkelana' dalam revolusi musik Dangdut /Tangkapan layar YouTube.com/Cobaz TV

4. Di SMA Negeri VIII Jakarta, ia pernah kabur dari kelas lewat jendela karena ingin bermain musik dengan teman-temannya.

5. Di SMA, ia membentuk Band Gayhand.

6.Pernah tercatat sebagai siswa di SMA PSKD Jakarta, SMA St. Joseph di Solo dan akhirnya menetap di SMA 17 Agustus Tebet, Jakarta, lulus tahun 1964.

7. Masa SMA di Solo, ia melewati masa-masa sangat pahit. Ia menjadi pengamen di jalanan kota Solo.ia ditampung di rumah seorang pengamen bernama Mas Gito.

8. Sempat Kuliah di Fakultas Sosial Politik, Universitas 17 Agustus. Namun hanya bertahan setahun karena ketertarikannya pada musik yang besar.

9. Selain penyanyi Orkes Melayu Candraleka dan Indraprasta, Rhoma juga melantunkan suaranya bersama Band Tornado dan Varia Irama Melody.

10. Pergaulan Rhoma dengan music mempertemukannya dengan pimpinan band perempuan Beach Girls, Veronica Agustina Timbuleng dan menikahinya tahun 1972.

11. Pemerintah Orde Baru dengan alasan politik melarangnya tampil di TVRI selama 11 tahun. Hal tersebut merupakan dampak atas lagu-lagunya yang menyindir pemerintah.

12. Rhoma membintangi film, seperti; Oma Irama Penasaran (1976), Gitar Tua Oma Irama (1977), Oma Irama Berkelana I (1978), Oma Irama Berkelana II (1978), Begadang (1978), Raja Dangdut (1978), Cinta Segitiga (1979), Camelia (1979), Perjuangan dan Doa (1980), Melodi Cinta Rhoma Irama (1980), Badai di Awal Bahagia (1981), Satria Bergitar (1984), Cinta Kembar (1984), Pengabdian (1985), Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985), Menggapai Matahari I (1986), Menggapai Matahari II (1986), Nada-nada Rindu (1987), Bunga Desa (1988), Jaka Swara (1990), Nada dan Dawah (1991), serta Tabir Biru (1994), diteruskannya dengan penerbitan soundtrack yang laris manis.

13. Film berjudul Satria Bergitar menelan biaya Rp 750 juta (padahal itu tahun 1984).

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah