WartaBulukumba.Com - "Seperti ayahku yang pergi/Dua puluh tahun telah berlalu begitu cepat/Bangunkan aku ketika September berakhir". Lirik lagu "Wake Me Up When September Ends" memang sangat sedih, mendalam dan muram.
Ada lagu-lagu yang melampaui batas waktu dan menciptakan jaringan emosi di antara banyak orang. Salah satunya adalah "Wake Me Up When September Ends" yang ditulis oleh Billie Joe Armstrong, vokalis legendaris Green Day.
Lagu ini, dengan bait-bait liriknya yang mendalam, telah menjadi pengiring bagi banyak orang dalam menghadapi perasaan kehilangan dan nostalgia, terutama di bulan September.
Namun, apa yang mungkin tidak kita ketahui adalah bahwa lirik-lirik itu adalah ungkapan dari perasaan Billie Joe Armstrong saat dia masih seorang anak kecil, berusia hanya 10 tahun.
Lagu ini, juga digunakan oleh warga Amerika Serikat, untuk mengenang kembali tragedi 11 September, yang disebabkan oleh serangan teroris.
Ditakik dari Cheat Sheet pada Selasa, 1 September 2023, tersibak kisah ayah Billie Joe yang meninggal dunia pada September 1982.
Billie mengatakan bahwa judul lagu itu berasal dari kalimat yang ia ucapkan pada ibunya, tidak lama setelah pemakaman ayahnya. Setelah pemakaman itu, dia mengunci diri di kamarnya karena masih sangat sedih mengenang kepergian ayahnya.
Baca Juga: Voice of Baceprot: Retas American Tour 2023
"Aku kira itu adalah sesuatu yang selalu kurasakan. Bulan September selalu mengingatkanku pada..., entahlah, seperti kekecewaan," kata Armstrong kepada Howard Stern, dikutip dari NME.
Tragedi yang menginspirasi lagu ini terjadi pada September 1982, ketika ayah Billie Joe meninggal dunia karena penyakit kanker esofagus yang mematikan.
Ayahnya adalah seorang pria yang hebat, dan kematian yang tiba begitu cepat meninggalkan Billie Joe dan keluarganya dalam kesedihan yang mendalam. Itulah momen di mana Billie Joe mengucapkan kata-kata yang akan menjadi judul lagu ikonik ini kepada ibunya, tidak lama setelah pemakaman ayahnya: "wake me up when September ends" (bangunkan aku saat September berakhir).
Ketika itu, Billie Joe mengunci dirinya di dalam kamarnya. Rasa kehilangan yang mendalam dan kesedihan yang tak terlukiskan menggelayutinya. Dia merasa seperti bulan September menjadi saksi bisu terhadap kepergian ayahnya, dan lagu ini menjadi cara untuk menggambarkan perasaannya.
"Aku kira itu adalah sesuatu yang selalu kurasakan. Bulan September selalu mengingatkanku pada..., entahlah, seperti kekecewaan," kata Billie Joe kepada Howard Stern.
Namun, apa yang membuat lagu ini begitu mendalam adalah bahwa meskipun mengandung kesedihan mendalam, Billie Joe tidak merasakan emosi negatif apapun saat menuliskannya. Sebaliknya, dia melihatnya sebagai sebuah cara untuk memberi penghormatan pada ayahnya. Setiap kata dan melodi adalah cara bagi Billie Joe untuk merayakan kehidupan ayahnya, bahkan jika itu juga memicu kenangan tentang perpisahan yang begitu menyakitkan.
Baca Juga: Versi baru 'Speak Now' Taylor Swift: Tidak semua orang menerima perubahan lirik lagu itu
Kematian seringkali meninggalkan luka yang dalam dalam jiwa seseorang, terutama ketika kita masih sangat muda seperti yang dialami Billie Joe saat itu.
"Rasanya aneh. Ketika sesuatu seperti itu terjadi saat usiamu masih muda, rasanya seolah kehidupan dimulai lagi dari nol," ujar dia.
Lagu "Wake Me Up When September Ends" adalah sebuah perasaan kehilangan, nostalgia, dan juga cara untuk merayakan kenangan seseorang yang dicintai.
Melalui musik, Billie Joe Armstrong berhasil mengekspresikan perasaannya dengan cara yang mampu menyentuh hati setiap orang yang mendengarkannya.
Lirik Lagu 'Wake Me Up When September Ends' dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Song by Billie Joe Armstrong, Mike Dirnt, and Tré Cool
Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends
Like my fathers come to pass
Seven years has gone so fast
Wake me up when September ends
Here comes the rain again
Falling from the stars
Drenched in my pain again
Becoming who we are
As my memory rests
But never forgets what I lost
Wake me up when September ends
Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends
Ring out the bells again
Like we did when spring began
Wake me up when September ends
Here comes the rain again
Falling from the stars
Drenched in my pain again
Becoming who we are
As my memory rests
But never forgets what I lost
Wake me up when September ends
Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends
Like my father's come to pass
Twenty years has gone so fast
Wake me up when September ends
Wake me up when September ends
Wake me up when September ends
Terjemahan:
Musim panas telah datang dan berlalu
Yang tak bersalah tidak akan pernah bertahan
Bangunkan aku ketika September berakhir
Seperti ayahku yang pergi
Tujuh tahun telah berlalu begitu cepat
Bangunkan aku ketika September berakhir
Hujan kembali datang
Turun dari bintang-bintang
Terendam dalam kesakitanku lagi
Menjadi siapa kita sekarang
Saat ingatanku beristirahat
Tapi tak pernah melupakan apa yang telah kutinggalkan
Bangunkan aku ketika September berakhir
Musim panas telah datang dan berlalu
Yang tak bersalah tidak akan pernah bertahan
Bangunkan aku ketika September berakhir
Bunyikan lonceng lagi
Seperti yang kita lakukan saat musim semi dimulai
Bangunkan aku ketika September berakhir
Hujan kembali datang
Turun dari bintang-bintang
Terendam dalam kesakitanku lagi
Menjadi siapa kita sekarang
Saat ingatanku beristirahat
Tapi tak pernah melupakan apa yang telah kutinggalkan
Bangunkan aku ketika September berakhir
Musim panas telah datang dan berlalu
Yang tak bersalah tidak akan pernah bertahan
Bangunkan aku ketika September berakhir
Seperti ayahku yang pergi
Dua puluh tahun telah berlalu begitu cepat
Bangunkan aku ketika September berakhir
Bangunkan aku ketika September berakhir
Bangunkan aku ketika September berakhir
Bangunkan aku ketika September berakhir.***