WartaBulukumba - Berdiri menghadap laut, ratusan lelaki menatap perahu besar di hadapan mereka. Sejurus kemudian mereka kompak menarik tambang panjang. Ujung depan tambang, berakhir pada sebuah kapal besar. Inilah tradisi annyorong lopi di timur Bulukumba, sebuah ritual mengantarkan kapal Pinisi menuju lautan.
Di darat kapal Pinisi ini dibuat dengan penuh ketekunan, membutuhkan bulan bahkan tahun. Sekarang tibalah momen itu, saatnya kapal Pinisi mengarungi samudera. Mereka melangkah maju, menyeret perlahan kapal itu ke perairan lepas. Dalam hening yang mulai pecah, deru angin membelai rambut-rambut mereka, menyertai perjalanan perahu kebanggaan Bulukumba yang indah dan megah ke lautan.
Ritual annyorong lopi hanya salah satu dari sekian banyak potensi wisata budaya di Bulukumba.
Dalam wisata budaya, salah satunya adalah kawasan adat Ammatoa Kajang. Perjalanan wisata budaya juga bisa meliputi pesta adat perkawinan masyarakat Bugis Makassar di Bulukumba. Mulai mappettu ada, manre ade' dan sebagainya.
Wisata sejarah di Kecamatan Bontotiro ada makam Dato ri Tiro, Masjid Nurul Hilal sebagai masjid tertua yang didirikan oleh Dato ri Tiro, dan Buhung Labbua atau Sungai Panjang Hila-Hila yang tak pernah kering meskipun di usim kemarau.
Ada makam Pahlawan Nasional Andi Sultan Daeng Radja di pelataran Masjid Taqwa Ponre. Masjid Taqwa Ponre juga menyimpan sejarah penting lantaran didirikan oleh seorang ulama yang dikenal dengan nama Haji Kantoro, salah saorang keturunan Raja Bone.
Ada Bola Jabbae di Kelurahan Palampang, Kecamatan Rilau Ale, saksi bisu pembantaian ratusan pejuang Indonesia oleh Belanda di masa perang kemerdekaan.
Masih ada sederet lagi lainnya temat-tempat bersejarah dan memiliki nilai budaya di Kabupaten Bulukumba. Ada beberapa tempat yang belum dikelola dengan baik dan bahkan belum masuk dalam basic data Disbudpar Bulukumba.
Jika merujuk pada potensi besar wisata sejarah dan budaya di Kabupaten Bulukumba maka sedikitnya ada 9 ide usaha kreatif yang bisa dilakukan generasi muda di daerah ini. Apa saja? Simak berikut ini.
1. Pemandu Wisata Sejarah dan Budaya
Generasi muda dapat menjadi pemandu wisata yang ahli dalam menjelaskan sejarah dan budaya di situs-situs bersejarah Bulukumba.
Mereka dapat menyediakan tur berpemandu yang mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan memberikan penjelasan yang informatif kepada wisatawan.
Baca Juga: Inilah 5 potensi besar di Bulukumba yang bisa lahirkan begitu banyak ide usaha kreatif generasi muda
2. Perajin Kerajinan Tangan Lokal
Dengan memanfaatkan kekayaan budaya Bulukumba, generasi muda dapat mengembangkan usaha kerajinan tangan seperti tenun, anyaman, atau seni ukir dengan motif-motif tradisional.
Produk-produk ini dapat dijual kepada wisatawan sebagai buah tangan atau dipasarkan secara online.
3. Kafe atau Restoran Tematik
Generasi muda dapat membuka café atau restoran dengan tema yang terinspirasi dari sejarah dan budaya Bulukumba.
Tempat ini dapat menawarkan makanan dan minuman lokal sambil menyajikan suasana yang kental dengan nuansa sejarah atau budaya, seperti dekorasi tradisional atau pertunjukan seni lokal.
Baca Juga: Pondok Satria: Warung coto terenak paling recommended di Kabupaten Bulukumba
4. Homestay atau Guesthouse
Mengingat potensi wisata sejarah dan budaya di Bulukumba, generasi muda dapat membuka homestay atau guesthouse yang mengusung konsep tradisional.
Tempat ini dapat menawarkan pengalaman menginap yang autentik dengan memperkenalkan tamu pada budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Baca Juga: Bibit pohon bidara di Bulukumba dapat diperoleh di desa ini5. Festival Budaya
Generasi muda dapat mengorganisir festival budaya yang mengangkat warisan sejarah dan budaya Bulukumba.
Festival ini dapat melibatkan pertunjukan seni tradisional, pameran kerajinan tangan, kuliner khas, dan kegiatan-kegiatan interaktif lainnya yang memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada wisatawan.
6. Kursus atau Workshop Seni dan Keterampilan Lokal
Generasi muda dapat membuka kursus atau workshop yang mengajarkan seni dan keterampilan tradisional Bulukumba kepada wisatawan maupun masyarakat lokal. Misalnya, kursus tenun, seni tari tradisional, membatik, atau seni ukir.
7. Galeri atau Toko Souvenir Lokal
Generasi muda dapat membuka galeri atau toko souvenir yang menyediakan produk-produk kreatif lokal, seperti lukisan, patung, gantungan kunci, atau pernak-pernik lain yang terinspirasi dari sejarah dan budaya Bulukumba.
Ini akan memberikan kesempatan bagi pelaku seni lokal untuk memasarkan karya mereka.
8. Media Digital dan Konten Pendidikan
Generasi muda dapat memanfaatkan media digital untuk mempromosikan potensi wisata sejarah dan budaya Bulukumba.
Mereka dapat membuat konten video, blog, atau platform daring yang berfokus pada informasi sejarah, kegiatan budaya, dan panduan wisata di daerah tersebut.
9. Koperasi Produksi dan Pemasaran Produk Lokal
Generasi muda dapat membentuk koperasi untuk memproduksi dan memasarkan produk-produk lokal Bulukumba secara bersama-sama.
Koperasi ini dapat melibatkan petani, perajin, dan pelaku usaha lokal untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk-produk mereka.
Dengan mengembangkan usaha kreatif yang terkait dengan potensi wisata sejarah dan budaya di Bulukumba, generasi muda dapat turut berperan dalam melestarikan warisan budaya daerah, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan perekonomian lokal.**