ISS mendukung proposal pemegang saham Apple tentang kerja paksa

- 19 Februari 2022, 10:00 WIB
Kantor Apple.
Kantor Apple. //gadgets.ndtv

WaraBulukumba - Serangan teranyar bagi Apple pembuat iPhone adalah 'isu kerja paksa'.

Baru-baru ini perusahaan penasihat proxy Institutional Shareholder Services (ISS) mendesak investor Apple Inc untuk memilih resolusi yang menuntut transparansi yang lebih besar dalam upaya pembuat iPhone melindungi pekerja dalam rantai pasokannya dari kerja paksa.

Apple segera akan mengadakan pertemuan pemegang saham tahunan pada 4 Maret.

Baca Juga: Apple berencana untuk meluncurkan iPhone 5G berbiaya murah pada Maret 2022

Apple dan pihak ketiga independen mengaudit pemasok global perusahaan pada tahun 2020 dan tidak menemukan bukti kerja paksa, kata pengarsipan proxy terbaru. Apple juga merilis laporan dengan informasi tentang perlindungan pekerja rantai pasokannya.

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Sabtu 19 februari 2022, penyelidik hak asasi manusia independen telah melaporkan bahwa beberapa pemasok Apple telah berpartisipasi dalam program kerja paksa pemerintah China di wilayah Xinjiang, "mempertanyakan efektivitas kebijakan dan prosedur ini," kata ISS dalam sebuah laporan kepada investor yang dikeluarkan Selasa.

Sejumlah pemegang saham telah meminta dewan Apple untuk menyiapkan laporan tentang bagaimana perusahaan melindungi pekerja rantai pasokan dari kerja paksa.

Baca Juga: Apple diberi denda keempat kalinya di Belanda

Permintaan tersebut mencakup sejauh mana Apple telah mengidentifikasi pemasok dan sub-pemasok yang berisiko terhadap kerja paksa, dan berapa banyak Apple telah mengambil tindakan terhadapnya.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x