WartaBulukumba - Kali ini Tesla harus melakukan 'penegereman mendadak' atas laporan aktivasi pengemudi autopilot yang berhenti tak terduga.
Pemeriksaan pun dilakukan. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya membuka penyelidikan formal terhadap 416 ribu kendaraan produksi Tesla.
Meruyaknya laporan aktivasi rem yang tidak terduga terkait dengan sistem bantuan pengemudi autopilot.
Baca Juga: Bukan mobil, Elon Musk dan Tesla bakal fokus ke industri robot humanoid
Evaluasi awal mencakup kendaraan Tesla Model 3 dan Model Y 2021-2022 di Amerika Serikat setelah agensi menerima 354 keluhan tentang masalah ini selama sembilan bulan terakhir.
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Kamis 17 Februari 2022, NHTSA mengatakan kendaraan yang sedang ditinjau memiliki sistem bantuan pengemudi canggih yang disebut Tesla Autopilot yang memungkinkan mereka mengerem dan menyetir secara otomatis di dalam jalurnya.
NHTSA mengatakan: "Penggugat melaporkan bahwa perlambatan cepat dapat terjadi tanpa peringatan, secara acak, dan sering berulang kali dalam satu siklus penggerak."
Baca Juga: Elon Musk pertahankan setir mobil kontroversial Tesla Model S Plaid
Pemilik Tesla Model Y 2021 mengatakan kepada NHTSA pada bulan Oktober bahwa saat mengemudi di jalan raya dengan kecepatan 80 mil per jam "mobil mengerem dengan keras dan melambat dari 80 mph menjadi 69 mph dalam waktu kurang dari satu detik. Pengeremannya sangat keras, kepalaku membentak ke depan dan saya hampir kehilangan kendali atas mobil."