WartaBulukumba - Tubuh dokter Gregory Michael terbaring kaku. Ia tak lagi bernyawa.
Setelah 16 hari ia mendapatkan vaksin Pfizer untuk memutus mata rantai Covid -19, ia meregang nyawa. Vaksin yang disuntikkan kepadanya tampaknya mengalami kadaluarsa secara alami.
Michael adalah seorang OB-GYN di Mount Sinai Medical Center di Miami Beach. Dia menderita stroke hemoragik dan meninggal pada 4 Januari lalu.
Baca Juga: Mengidam permen? Kunjungi saja taman lolipop raksasa ini
Dilansir WartaBulukumba dari New York Post pada 9 April 202, menurut isterinya, pria 56 tahun itu menerima suntikan Pfizer pada 18 Desember. Tiga hari pasca penyuntikan vaksin dilakukan, tubuhnya memberi reaksi yang keras.
Pembuluh darah di tangan dan kakinya pecah. Dia pun dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan di ruang gawat darurat.
Dua minggu dalam perawatan. Dia mengalami strok hemoragik dan meninggal secara medadak.
Baca Juga: Perlawanan demonstran Myanmar kian keras, mereka punya senjata rakitan dan bom api
Tubuhnya dibedah. Otopsi dilakukan demi mencari tahu penyebab kematiannya.