Keputusan yang baru saja ditegaskan itu memperingatkan Partai Demokrat, yang baru beberapa bulan lalu merayakan kemenangan bersejarah dalam pemilihan presiden dan dua kampanye senat di Georgia yang membantu membebaskan Gedung Putih dan Senat AS untuk partai mereka di Washington.
Sampai akhirnya Gubernur dari Partai Republik Brian Kemp menandatangani undang-undang tersebut, kembali para aktivis angkat suara akan memperjuangkan haknya.
Baca Juga: Istri-istri tentara di Bulukumba tebar semangat dan peduli pada prajurit TNI yang terkena musibah
Dalam keputusan tersebut memaksakan adanya identifikasi baru untuk surat suara yang tidak hadir. Bahkan sampai membatasi kotak penyerahan surat suara.
Pejuang yang tidak setuju keputusan itu melansir bahwa ini salah satu trik untuk mengurangi kesempatan bagi pemilih kulit hitam dalam menentukan pilihan.
Kemp membeberkan, dia berharap akan membuat kontra dari kiri politik dan bahwa dia tidak menawarkan permintaan maaf karena "Mengambil langkah lain untuk membuat pemilihan kita adil dan aman."
Baca Juga: Habib Rizieq: hanya manusia tidak beragama yang menganggap undangan beribadah sebagai penghasutan
Bahkan pengusaha sukses yang berkiprah di dunia politik ini kembali menyinggung isu kecurangan pemilu 2020 lalu.
Kecurangan dari Partai Republik tersebar luas tetapi tidak berdasar setelah mantan Presiden Donald Trump kalah dari Presiden Joe Biden, seorang Demokrat.
“Tidak diragukan lagi ada banyak masalah yang mengkhawatirkan tentang bagaimana pemilu ditangani, dan masalah tersebut menyebabkan krisis kepercayaan di kotak suara di sini di Georgia,” beber Kemp.