Buntut liputan pengakuan Muslim Uighur, Netizen China serukan pengusiran jurnalis Inggris

- 6 Februari 2021, 14:19 WIB
DUA wanita Uighur melihat pagar keamanan yang menutupi Grand Baazar di Urumqi, Xinjiang dan dijaga ketat oleh petugas keamanan Tiongkok.*
DUA wanita Uighur melihat pagar keamanan yang menutupi Grand Baazar di Urumqi, Xinjiang dan dijaga ketat oleh petugas keamanan Tiongkok.* /AFP/Peter PARKS

Wang menuding semua orang yang diwawancarai oleh BBC sebagai 'aktor yang menyebarkan informasi palsu'. Media yang disokong Partai Komunis China (PKC), The Global Times juga menuduh BBC 'melanggar etika jurnalistik'.

 

Beberapa menit kemudian, Menteri Luar Negeri China menuding BBC (British Broadcasting Corp), media nasional Inggris, telah menciptakan 'kabar bohong' terkait Covid-19.

Baca Juga: Obsesi Amerika Serikat Menantang Seterunya di Laut China Selatan

Menlu China mendesak BBC meminta maaf serta membuat pengakuan bahwa pihaknya telah mempolitisasi pandemi dan 'mengulang-ulang teori tentang sesuatu yang disembunyikan oleh China'.

BBC mengklarifikasi tuduhan tersebut. Media Inggris itu menyatakan semua yang mereka laporkan berdasarkan liputan yang adil dan tak memihak.

Secara terpisah, media Inggris Telegraph melaporkan adanya tiga mata-mata China yang diusir dari Inggris beberapa tahun ke belakang karena datang menggunakan visa jurnalisme.

Baca Juga: Sekjen Demokrat: Moeldoko terlibat langsung dalam upaya kudeta, ada panjar 25 persen

Media Pemerintah China juga meningkatkan serangan terhadap media Inggris selama beberapa pekan terakhir, menyinggung liputan Covid-19, Muslim Uighur di Xinjiang, dan Hong Kong.

"Saya menduga kuat BBC telah dihasut oleh badan intelijen AS dan Inggris," kata Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah