Bulukumba perang melawan stunting: Sepenggal kisah para pejuang PMT di Kecamatan Bulukumpa

- 4 September 2023, 05:00 WIB
Sepenggal kisah para pejuang PMT di Bulukumba
Sepenggal kisah para pejuang PMT di Bulukumba /WartaBulukumba.Com

 

WartaBulukumba.Com - Di bawah langit pagi, saat dingin udara di Kabupaten Bulukumba sebagian masih ditimpa kabut tipis, dan embun masih bergulir di rerumputan, langkah-langkah ringan para pejuang PMT membawa mereka ke dapur yang dipenuhi aroma masakan.

Panci dan wajan mengepul-ngepul di sana, seperti terlihat di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang menjadi saksi bisu dari kisah pejuang PMT. Ini hanya sepenggal kisah perang melawan stunting.

Setiap pagi, dengan penuh semangat, mereka sudah berada di dapur. Dengan panci dan peralatan masak sederhana, mereka menyiapkan menu harian untuk anak-anak yang membutuhkannya.

Perjuangan tidak berhenti di dapur. Setelah itu mereka akan menyusuri perjalanan yang kadang harus menempuh medan yang cukup berat, gang-gang sempit, memasuki rumah-rumah sederhana, bahkan sebagian tidak layak huni, hingga lingkungan yang masih jauh dari ideal dalam segi kebersihan, dan semacamnya.

Baca Juga: Perang melawan stunting: Audit kasus di Kabupaten Bulukumba

Momen saat penyerahan menu PMT oleh kader PMT Kelurahan Tanete, Kecamatan Bulukumpa/WartaBulukumba.Com
Momen saat penyerahan menu PMT oleh kader PMT Kelurahan Tanete, Kecamatan Bulukumpa/WartaBulukumba.Com

Salah satu pejuang PMT, Israwati, SE., yang melaksanakan tugas PMT di Kelurahann Tanete mengungkapkan, dirinya bangga bisa ikut ambil bagian sebegai pengelola PMT.

"Saya merasa bangga bisa menjadi salah satu bagian dari pengelola Pemberian Makanan Tambahan berbahan lokal ini," tutur Israwati pada Ahad pagi, 3 September 2023.

Dia juga mengaku memperoleh banyak pengetahuan baru soal ilmu nutrisi.

"Awalnya, saya tidak paham berapa jumlah kalori, lemak, protein, dan komponen lainnya yang harus dipenuhi oleh balita dan ibu hamil. Namun, setelah saya bergabung, saya mulai memahami ilmu yang luar biasa di balik program ini. Saya merasa terinspirasi untuk terus belajar dan berkontribusi lebih banyak lagi," ungkapnya lagi.

Baca Juga: Ada 45 anak stunting di Desa Polewali, PKK Sulsel cek kinerja PKK Bulukumba

Menyajikan Menu Harian

Beragam menu harian PMT di KelurahanTanete/WartaBulukumba.Com
Beragam menu harian PMT di KelurahanTanete/WartaBulukumba.Com

Sejak hari-hari pertama yang cerah di bulan ini, para pejuang PMT telah menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam memastikan anak-anak di Kelurahan Tanete mendapatkan makanan yang bergizi.

Setiap hari, mereka menyiapkan menu makanan beragam, mulai bola-bola nasi, bubur Menado, nasi bakar ayam dengan sayuran, bubur kacang ijo, nugget sayuran, mie ayam bakso, nasi putih telur balado, hingga buah sebagai pelengkapnya.

Kisah di balik anak-anak yang menjadi penerima manfaat program PMT ini juga mengharukan. Mereka adalah anak-anak yang menghadapi tantangan besar dalam hidup mereka, terutama masalah gizi buruk.

Dengan makanan bergizi yang disediakan oleh para pejuang PMT, mereka memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Baca Juga: Menengok Bulukumba dalam perang melawan stunting: Jejak Tim Pendamping Keluarga di Tanete

Salah satu ibu dari seorang anak gizi buruk bercerita dengan mata berbinar tentang betapa pentingnya makanan yang dia terima setiap hari.

"Sekarang, saya lebih kuat dan bisa punya kegembiraan melihat anak saya yang setiap hari mendapatkan asupan gizi yang teratur," ujarnya sambil tersenyum.

PMT: Menanggulangi KEK pada Ibu Hamil dan Masalah Berat Badan pada Balita

Kader PMT Kelurahan Tanete, Israwati, SE., menguraikan bahwa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah program yang sangat penting dalam upaya mengatasi masalah gizi kronis seperti Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dan masalah berat badan pada balita yang berada di bawah Garis Merah.

Baca Juga: Perang sengit melawan stunting, prevalensinya di Bulukumba turun 28,4 persen

Proses PMT berlangsung selama 90 hari atau tiga bulan berturut-turut, dan selama periode ini, para pejuang PMT bekerja keras untuk memberikan bantuan makanan tambahan berbahan lokal kepada mereka yang membutuhkannya.

Program ini melibatkan sejumlah individu yang berdedikasi, seperti Kader PMT dan Kader Posyandu, serta dukungan dari Bidan Desa dan Kelurahan di berbagai wilayah kerja," jelasnya.

"PMT merupakan langkah konkret dalam peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat, terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil yang mengalami KEK dan balita yang berjuang untuk mencapai berat badan yang sehat," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan, kader PMT yang juga merupakan kader Posyandu merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan program ini.

Baca Juga: Bapak asuh stunting di Bulukumba berhasil turunkan angka keluarga berisiko stunting

"Mereka adalah individu yang berada di tengah-tengah masyarakat, memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan gizi, dan memiliki keterampilan dalam mengenali tanda-tanda KEK pada ibu hamil atau masalah berat badan pada balita. Dengan dedikasi mereka, program PMT dapat mencapai individu yang membutuhkan bantuan dengan lebih efektif. Namun, peran Kader PMT dan Kader Posyandu tidaklah cukup. Dukungan dari tenaga medis seperti Bidan Desa dan Kelurahan juga sangat diperlukan," ungkapIsrawati.

Dukungan dari tenaga medis seperti Bidan Desa dan Kelurahan sangat diperlukan sebab mereka memiliki pengetahuan medis yang lebih mendalam dan dapat memberikan pemantauan yang lebih intensif terhadap ibu hamil dan balita yang sedang mengikuti program PMT. Kerja sama antara semua pihak ini adalah kunci kesuksesan PMT dalam membantu mengatasi masalah gizi kronis di masyarakat.

PMT bukan hanya tentang memberikan makanan tambahan, tetapi juga tentang memberikan edukasi tentang gizi yang seimbang, perawatan yang baik, dan pentingnya pemantauan kesehatan selama masa kehamilan dan pertumbuhan balita.

Baca Juga: Begini cara Bulukumba menggempur stunting

Selain itu, penggunaan bahan lokal dalam PMT juga mendukung perekonomian lokal dan mempromosikan keberlanjutan.

"Ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara individu dari berbagai lapisan masyarakat dapat membawa perubahan positif dalam upaya meningkatkan gizi dan kesehatan generasi masa depan. Dalam kebersamaan inilah kita melihat semangat perjuangan para pejuang PMT yang tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkannya," tandas Israwati.

Dedikasi yang Tidak Terbatas

Program PMT di Kecamatan Bulukumpa tidak hanya bergantung pada makanan yang disiapkan, tetapi juga pada dedikasi dan semangat para pejuang PMT. Mereka adalah pionir yang rela meluangkan waktu dan tenaga untuk memastikan anak-anak di sini memiliki masa depan yang lebih cerah.

Seiring matahari terus naik ke puncak langit, para pejuang PMT tetap bersemangat dalam misi mereka. Memasuki rumah-rumah yang sebagian tidak layak huni, lingkungan yang kadang masih jauh dari kebersihan yang ideal, namun mereka tahu bahwa perjuangan melawan masalah gizi buruk tidak akan selesai dalam semalam.

Para pejuang PMT di Kabupaten Bulukumba memiliki satu harapan bersama: melihat anak-anak tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas. Dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat yang tak terbatas, mereka yakin bahwa mimpi ini dapat terwujud.***

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x