Sejarah syiar Islam pertama kali berpendar di utara Bulukumba: Jejak Guru Assing dari Enrekang ke Bingkarongo

- 5 Juli 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi - Sejarah Bulukumba dari pinggir: Menelusuri cahaya syiar Islam pertama kali berpendar di Rilau Ale masa silam
Ilustrasi - Sejarah Bulukumba dari pinggir: Menelusuri cahaya syiar Islam pertama kali berpendar di Rilau Ale masa silam /Unsplash

"Jadi beliau adalah ayah dari Katte Baji. Puang Katte Baji memiliki dua anak, yaitu Puang Cahu dan Puang Sangke. Nah, Puang Sangke inllah nenek saya. Puang Sangke adalah ibu dari ibunda saya, Puang Rosmani," tutur Alfian Nawawi menjelaskan silsilah dari Guru Assing.

Pernikahan Kembar 'Silang'

Katte Baji akhirnya besanan dengan Karaeng Paganti Daeng Patoro bin Petta Sompa yang datang dari Kindang.

Karaeng Paganti Daeng Patoro bin Petta Sompa memiliki dua anak, yaitu seorang putri bernama Puang Kasumang dan seorang putra bernama Puang Kanna.

Putra Katte Baji yaitu Puang Cahu dinikahkan dengan Puang Kasumang. Sedangkan putrinya yaitu Puang Sangke dinikahkan dengan Puang Kanna.

Begitulah sehingga pernikahan mereka disebut 'pernikahan kembar silang'. Artinya, dua saudara dari satu pihak keluarga dipertemukan dengan dua saudara dari pihak lainnya.

Dari Puang Cahu dan Puang Kasumang inilah lahir Puang Mona yang kemudian melahirkan banyak keturunan.

Karaeng Paganti atau dikenal juga dengan nama Petta Toro memiliki dua saudara perempuan bernama Petta Kaca Daeng Macinnong dan Puang Cani. Menurut riwayat, Puang Cani tidak pernah menikah hingga meninggal dunia.

Petta Kaca memiliki anak bernama Petta Sali. Petta Sali yang merupakan sepupu Puang Kanna dan Puang Kasumang inilah yang memiliki banyak keturunan yang tersebar di Kabupaten Bulukumba, Sinjai hingga beberapa daerah di tanah air. Petta Sali memiliki banyak anak, di antaranya yaitu Karaeng Sommeng, Karaeng Data, Karaeng Dala, Karaeng Mulli, dan Karaeng Munde.

Salah satu putri Petta Sali yaitu Karaeng Dala menikah dengan Andi Siradj, seorang pejuang kemerdekaan di Palampang yang menentang penjajahan Belanda pada masa Agresi Militer Belanda I dan II.***

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x