WartaBulukumba - Kepingan besar dari sejarah Bulukumba ada di Batu Pallantikang yang terdiri dari tujuh batu berbentuk lempengan sebagai tempat duduk.
Tujuh buah batu sebagai tempat tujuh tokoh di Bulukumba masa silam saat berunding untuk memutuskan sesuatu hingga melakukan upacara pelantikan.
Tujuh batu bersejarah itu tetap melingkar di sana, di sebuah dusun yang diberi nama Dusun Batu Tujua, yang berarti tujuh batu.
Dusun Batu Tujua adalah bagian dari Desa Salassae di Kecamatan Bulukumpa yang pada era kerajaan dikenal sebagai Bulukumpa Toa.
Desa Salassae merangkul histori erat dalam sejarah pemerintahannya di masa silam. Di Batu Tujua inilah dilantik para gallarang dalam wilayah pemerintahan Bulukumpa Toa.
Tradisi pelantikan di Batu Pallantikang dihidupkan kembali oleh Pemerintah Desa Salassae sejak tahun 2021. Untuk pertama kalinya di zaman modern, saat itu Kadus Batu Tujua, Sapri, dilantik di tempat ini.
Baca Juga: Pertama di Bulukumba! Kampung Iqra setiap malam di Desa Salassae
Sapri dilantik oleh Kepala Desa Salassae, Gito Sukamdani. Jika pelantikan lazimnya dilakukan di gedung pertemuan, namun untuk pertama kalinya pelantikan dilakukan di cagar budaya Batu Tujua atau Batu Pallantikang pada Senin,12 April 2021.