WartaBulukumba - Ia muncul sebagai warga biasa bahkan netizen biasa. Namun bagi publik Bulukumba sosoknya tergolong fenomenal.
Bukan publik figur, politisi maupun selebriti, namun sosok Amria Amria menyedot perhatian publik di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan sejak aktif mengunggah tulisan-tulisan pendek yang mengkritisi pemerintah setempat, incumbent di konstestasi politik, bahkan lawan politik incumbent pada pusaran hiruk pikuk Pilkada 2020 lalu.
Sejak itulah sosoknya telah diletakkan oleh sebagian besar netizen Bulukumba di ruang tradisi kritik.Lebih jauh lagi, bahkan gerakan mengubah pola pikir masyarakat secara berbeda dalam memandang sebuah peristiwa dan isu.
Baca Juga: Keren, Kader Muda NU Bulukumba ini membangun kemandirian ekonomi melalui kelor
Uniknya, ia muncul dari ruang tak berpihak atau setidaknya 'tak pernah bisa terbaca' ia berada di pihak mana hingga detik ini.
Dalam tataran tertentu, sosok Amria Amria sudah tergolong 'influencer' lantaran setiap postingannya di media sosial ditunggu banyak orang dari segala kalangan di Bulukumba.
Dalam sebuah wawancara eksklusif oleh WartaBulukumba.com, alumni HmI ini dengan lugas mengatakan bahwa dirinya 'berpolitik' itu pasti, tapi bukan bagian dari partai politik.
Baca Juga: Innalillah, Wania bayi 1 tahun penderita jantung bocor di Bulukumba meninggal dunia
"Entah disebut oposisi atau bukan saya juga nggak ngerti. Poinnya adalah saya kupas sesuatu untuk menunjukkan jalan yang salah yang biasa disebut kritik, tujuannya memberi saran agar tidak berada di jalan itu bagi pengambil kebijakan," tuturnya santai.