WartaBulukumba.Com - Ahad pagi yang sebelumnya ceria di Pantai Mandala Ria Bulukumba dengan sedikit rintik hujan tetiba dikejutkan sebuah kecelakaan tragis. Sebuah bus yang mengangkut sebuah rombongan yang menikmat liburan, tetiba terbalik di jalan.
Peristiwa kecelakaan terjadi saat rombongan Bank Mandiri KCP Maros Sudirman sedang hendak memulai perjalanan menuju pulang ke Makassar pada Ahad, 24 Desember 2023.
Kecelakaan itu menelan korban luka sebanyak 31 orang. Keterangan dari kepolisian menyebutkan, dalam tragedi yang mengguncang ini, 18 pegawai dan 13 anggota keluarganya didera luka ringan dan parah.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.oo WITA di Pantai Mandala Ria di timur Bulukumba, saat rombongan KCP Maros Sudirman hendak kembali ke Maros. Detik-detik mencekam membalikkan suasana kebahagiaan menjadi kengerian yang tak terbayangkan.
Baca Juga: Kebakaran lagi di Bulukumba: Beberapa rumah warga di Borong Rappoa dilahap api saat larut malam
Dalam keadaan memilukan, sejumlah korban mengalami luka-luka yang serius. Di antaranya, lima pegawai terluka parah dengan luka di kepala dan patah kaki, sementara sopir bus juga mengalami patah kaki yang mengkhawatirkan.
Lebih menyedihkan lagi, dua anak pegawai terluka parah. Seorang anak dengan kepala bocor, dan seorang anak lainnya yang baru berumur 5 tahun harus kehilangan sebagian dari tangannya dalam kecelakaan tragis ini.
Pihak berwenang dan petugas medis telah segera merespons insiden ini dengan cepat. Upaya penyelamatan dan penanganan korban telah dilakukan secara intensif. Namun, tragedi ini meninggalkan luka yang mendalam bagi KCP Maros Sudirman dan keluarga korban.
Peristiwa kecelakaan dilaporkan sudah terjadi beberapa kali di Jalan Poros Pantai Mandala Ria Bulukumba. Salah satunya, pada 27 Mei dan 28 November 2021 silam.
Baca Juga: DPK KNPI Bulukumpa, Karang Taruna dan Oi galang dana untuk korban kebakaran di Jawi Jawi
Pantai Mandala Ria
Untuk sampai di pantai ini, wisatawan memerlukan perjuangan karena jalan yang sedikit sempit. Namun, pemandangan alami yang ada di sepanjang perjalanan akan menjadi suguhan yang menyenangkan untuk dikenang.
Pantai Mandala Ria memikat wisatawan dengan panorama alam yang menakjubkan dan memberikan sensasi seolah berada di pantai pribadi.
Menghadirkan pesona luar biasa, Pantai Mandala Ria di Desa Lembanna Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba adalah salah satu permata wisata Provinsi Sulawesi Selatan. Terletak di pesisir Teluk Bone, pantai ini telah dinyatakan sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda oleh UNESCO pada tahun 2017.
Nama "Mandala" merujuk pada Operasi Mandala saat pembebasan Irian Barat dari penjajah Belanda. Panglima Operasi Mandala memesan 24 perahu kecil kepada para panritalopi (pengrajin perahu) untuk melakukan penyusupan ke Pulau Irian Barat.
Baca Juga: Mengungkap 10 fakta unik Desa Salassae yang sulit ditemukan di desa lainnya di Kabupaten Bulukumba
Pantai Mandala Ria menampilkan keindahan alami yang masih terpelihara dengan baik. Pasir putihnya menyatu dengan langit biru dan air laut yang jernih. Lokasinya yang dikelilingi oleh laut dan lembah menciptakan suasana yang hangat di siang hari dan sejuk di malam hari.
Keberadaannya yang dekat dengan destinasi wisata alam lainnya menambah nilai pantai ini sebagai tujuan liburan yang sempurna. Selain itu, dekatnya dengan sentra pembuatan kapal tradisional Pinisi memberi pengalaman yang unik bagi wisatawan.
Bagi pengunjung, kegiatan yang bisa dilakukan di Pantai Mandala Ria sangatlah beragam. Mulai dari meditasi yang menenangkan di tepi pantai hingga ngopi santai sambil menikmati keindahan alam sekitar. Aktivitas bermain air, berfoto untuk mengabadikan momen, dan mendengarkan musik sembari menikmati deburan ombak menjadi pengalaman tak terlupakan.
Selain itu, bagi para petualang, camping di pinggir Pantai Mandala Ria dan menjelajahi gua-gua sekitarnya merupakan kegiatan yang menarik untuk dilakukan.
Tak perlu khawatir tentang penginapan, karena di sekitar Pantai Mandala Ria tersedia berbagai pilihan akomodasi murah. Setiap pilihan penginapan memiliki karakteristik dan fasilitas yang berbeda, memungkinkan pengunjung untuk memilih sesuai dengan preferensi dan budget mereka.***(Israwaty Samad)