Telusur Cahaya Islam sejak abad 17 dari masjid tertua di Bulukumba, Masjid Nurul Hilal Dato ri Tiro

- 2 April 2022, 19:49 WIB
Masjid Nurul Hilal Dato ri Tiro, masjid tertua di Bulukumba
Masjid Nurul Hilal Dato ri Tiro, masjid tertua di Bulukumba /Tangkapan layar YouTube.com/Munkar

Hal menarik lainnya yakni sebuah sumur panjang yang mengelilingi masjid dengan panjang sekitar 100 meter.

Menurut cerita, sumur itu juga dibuat oleh Dato ri Tiro yang saat itu ingin melakukan shalat namun tidak menemukan air suci untuk berwudhu.

Baca Juga: Sailing Pinisi mengajak keliling ke pantai-pantai indah sambil menikmati kuliner khas Bulukumba

Lantas Dato ri Tiro menancapkan tongkatnya ke tanah yang membuat garis sehingga keluarlah mata air dari dalam tanah. Air menyembur dengan sangatderas hingga membentuk sungai yang kemudian dikenal saat ini dengan Sungai Panjang Hila Hila.

Masjid ini telah mengalami lima kali renovasi yakni renovasi pertama kali dilakukan pada tahun 1625, sedangkan renovasi terakhir kali dilakukan pada tahun 1998.

Sejak berdirinya mesjid ini bernama Mesjid Hila-Hila hingga pada tahun 1997 namanya diganti menjadi Masjid Nurul Hilal Dato Tiro.

Makam Dato ri Tiro menempati lahan seluas 695 m2, berorientasi utara-selatan, berukuran panjang 2,90 m dan lebar 2 m.

Baca Juga: 10 destinasi wisata di Bulukumba terpopuler 2021

Nisannya terbuat dari kayu raja dengan ornamen hias tumpal. Bentuk asli makam ini berupa batu kali yang belum dipahat, disusun membentuk segi empat panjang, memiliki cungkup dan dipagar menggunakan bambu yang telah dianyam. Makam ini telah dipugar sehingga mengalami perubahan.

Kompleks Makam Dato ri Tiro ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan surat keputusan Nomor: PM.59/PW.007/ MKP/2010, tanggal 22 Juni 2010, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir. Jero Wacik, S.E.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x