Mereka mendarat di Ujung Banyoro yang kini bernama kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba pada masa pemerintahan Launru Daeng Biasa di kerajaan Tiro pada tahun 1604.
Dato ri Tiro kini diabadikan namanya di Masjid Islamic Center Dato Tiro di Kabupaten Bulukumba.
Baca Juga: QR Code, inovasi warga Desa Wisata Ara di Bulukumba dalam membangun pesantren terpanjang
Dato ri Tiro membangun Masjid Nurul Hilal pada tahun 1605 Masehi.
Dato Tiro yang menguasai ilmu tasawuf atau sufisme menyebarkan Islam ke Bulukumba lantaran pada masa itu banyak masyarakat setempat percaya akan hal-hal yang berbau sihir dan kebatinan.
Mesjid Nurul Hilal Dato ri Tiro terletak sekitar 36 kilometer dari pusat kota Bulukumba, tepatnya berada di Kelurahan Ekatiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba.
Mesjid dengan kubah menyerupai rumah adat Jawa ini terdiri dari tiga tingkat atap.
Baca Juga: Pembangunan Bandara Wisata di Bulukumba, begini janji Sandiaga Uno
Arsitektur dinding jendela diambil dari rumah khas Toraja, Sulawesi Selatan yakni Tongkonan.
Pada bagian luar masjid terdapat dua buah menara setinggi dua puluh meter. Pada bagian dalam masjid terdapat empat buah tiang dan sejumlah tulisan kaligrafi yang berada di sudut dinding masjid.