WartaBulukumba.Com - Di tengah heningnya subuh yang menyambut hari raya, ketika warna-warni fajar belum sepenuhnya memintal sinarnya di ufuk timur, Sulawesi Selatan menyongsong Idul Fitri 1445 Hijriah dengan doa-doa yang mengepul serupa kabut pagi.
Bumi berlapis dedaunan yang menitikkan embun, seakan bersyukur dalam kesunyian, menanti tetes-tetes Rahmat Allah yang hendak menari turun dari langit pada Rabu, 10 April 2024.
Inilah hari di mana sujud-sujud syukur akan bertaburan di setiap masjid dan lapangan. Bersamaan dengan kemungkinan hujan ringan hingga lebat yang menjanjikan kesegaran bagi alam dan rohani.
Baca Juga: Shalat Idul Fitri 1445 H di Bulukumba dipusatkan di Lapda, jika hujan beralih ke Masjid Raya
Rentang suhu
Cuaca yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Sulawesi Selatan memang tidak selalu cerah, tetapi kecerahan hati masyarakat Sulawesi Selatan tak bisa dibendung oleh sekedar awan-awan kelabu.
Di Bantaeng, Bulukumba hingga Gowa, langit mungkin berbalut awan dengan rentang suhu yang merangkak dari 21 derajat Celsius di Enrekang, menapak ke angka 32 di daerah lainnya.
Angin bertiup dengan kecepatan antara 20 hingga 30 kilometer per jam, seakan membisikkan takbir dan tahmid yang bergema dari masjid ke masjid.
Baca Juga: 50 ucapan Idul Fitri inspiratif, penuh makna, dan puitis untuk sahabat lama dan keluarga yang jauh
Hujan mengguyur sejumlah wilayah
Namun, kelembaban yang tercatat antara 70 hingga 95 persen adalah bisikan alam bahwa hujan adalah kemungkinan.