WartaBulukumba - Kota Makassar kembali disergap banjir.
Terlihat air meluber dimana-mana, arus kendaraan melambat. Bahkan tak jarang, pengemudi harus bersabar menunggu air surut untuk melewati arus banjir.
Serangan hujan yang turun menderas hari ini, Jumat, 18 November 2022 dimulai sejak tadi pagi, sekira pukul 05.20 WITA.
Baca Juga: Mengenang 'Jenderal Terakhir' dari Bulukumba
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda hujan akan mereda.
Direktur Eksekutif LSM Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI), Syamsir Anchi melontarkan pandangannya bahwa hukum alam tidak bisa ditolak, namun bagaimana kesiapan menghadapi musim penghujan, penyebab banjir, dan dampaknya terhadap kelangsungan hidup beserta lingkungan sekitarnya.
Anchi melontarkan kritik bahwa banjir tak lepas dari sistem tata kelola ruang yang amburadul, pembangunan perumahan yang menjamur, perencanaan yang abai terhadap dampak lingkungan, aturan Amdal yang dilabrak, buruknya drainase, dan pembuangan air yang tidak jelas menjadi biang kerok langganan banjir di kota Makassar.
Baca Juga: Innalillah, teaterawan senior asal Bulukumba Fahmi Syariff tutup usia
"Fenomena melabrak aturan bukan persoalan baru, di mana-mana, aturan diabaikan, dan lebih parahnya lagi, pembangunan umumnya tidak melibatkan partisipasi masyarakat sekitar," terang Anchi.