Rektor Perempuan Pertama di Indonesia Timur
Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyanah sejak 1980-an disebut sebagai salah seorang intelektual, akademisi dan sastrawan perempuan penting yang dimiliki bangsa ini.
Saat masih berstatus mahasiswa di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, intelektualitasnya sebagai sosok perempuan tangguh kian terasah.
Di kota pendidikan itulah debut intelektualnya menjalar-jalar melalui tradisi tulis menulis. Baik dalam bentuk artikel, esai, maupun puisi-puisi yang dipublikasikan oleh surat kabar dan majalah nasional.
Baca Juga: Innalillah, teaterawan senior asal Bulukumba Fahmi Syariff tutup usia
Puisi-puisi Andi Rasdiyanah kala itu bersaing dengan karya-karya Tuti Alawiyah AS dari Jakarta, Ndang Adi Nusantara dari Bandung, Syu’bah Asa dari Yogyakarta, M. Yahya dan Husain Handicing dari Makassar. Serta sejumlah sastrawan nasional kala itu.
Panji Masyarakat, salah satu majalah terkemuka tahun 1960-an yang dipimpin oleh Buya Hamka, merupakan media yang paling getol mempublikasikan tulisan-tulisannya. Kultur akademik dan kesenimanan Andi Rasdiyanah, diakuinya terbentuk di Yogyakarta.
Di kota itu pula dia menjadi aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta.
Baca Juga: Innalillah, penulis dan budayawan Bulukumba Muhammad Arief Saenong tutup usia
Di samping itu, dia juga pernah menjadi aktivis organisasi perempuan. Seperti Nasyiatul Aisyiyah, Korps Alumni HMI wati (Kohati), MUI, ICMI dan lainnya.
Editor: Sri Ulfanita