Selamat jalan Prof Dr Andi Rasdiyanah, sastrawan dari Bulukumba rektor perempuan pertama di Indonesia Timur

- 19 Januari 2023, 14:01 WIB
Prof Dr Hj Andi Rasdiyanah
Prof Dr Hj Andi Rasdiyanah /Washilah.com

“Kalau ada yang salah, bahkan biar titik koma saya akan berikan tanda agar diperbaiki,” ungkap Andi Rasdiyanah dalam sebuah wawancara di kediamannya di Jl. Skarda N1 Makassar pada 16 September 2014.

Kegiatan itu dilakoninya meskipun dalam kondisi kelelahan karena urusan kantor, mengajar, mengurus suami, anak-anak, dan cucu-cucu

“Ini merupakan tanggungjawab akademik. Sudah menjadi tugas saya sebagai pendidik,” ungkapnya.

Andi Rasdiyanah merupakan sosok pendidik yang profesional. Kualifikasi pendidikan S3 yang diraihnya di UIN Sunan Kalijaga dengan predikat Cum laude dibarengi kompetensi pedagogik, kepribadian, dan sosial. Di kalangan peserta didiknya, dia dikenal dan dikagumi lantaran sangat demokratis.

Andi Rasdiyanah tidak hanya memiliki perhatian besar terhadap pendidikan mahasiswanya, tetapi putra-putrinya juga berhasil dalam pendidikannya. Dia memiliki tiga orang anak yang mewarisinya sebagai dosen. Seorang putrinya juga menjadi dokter spesialis. Demikian pula cucu-cucunya didorong untuk senantiasa meningkatkan pendidikannya.

Karena perhatiannya terhadap dunia pendidikan pula, Andi Rasdiyanah tetap menyandang gelar Guru Besar Emeritus UIN Alauddin Makassar. Istri dari Drs. HM Amir said ini tetap aktif mengajar di kampus peradaban tersebut.

Dia tak mengenal kata pensiun. Meski fisiknya kian lemah termakan usia, perempuan tangguh dari lima anak, 17 cucu dan lima cicit ini masih rutin datang ke kampus yang telah dibesarkannya itu.

Ditakik dari laman Uin-alauddin.ac.id, peluncuran buku dalam rangka refleksi 75 tahun Prof Dr Hj Andi Rasdiyanah, diselenggarakan Kamis 22 Juli 2010 di ruang rapat senat universitas gedung rektorat UIN Alauddin lantai empat Samata, Gowa.

“Andi Rasdiyanah merupakan wanita yang anggun, wanita yang membuat kita tersenyum ketika kita sedang bersedih ataupun sedang susah,” ungkap ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, A G H Sanusi Baco Lc yang tampil sebagai pembicara pada peluncuran buku “Meneguhkan Eksistensi Alauddin.”

Prof Dr Hj Rasdiyanah sempat meneteskan air mata, ketika mengungkapkan kesedihanya karena sang suami Drs H M Amin Said yang menikahinya 14 April 1964 ini tidak dapat hadir pada peluncuran buku autobiografinya, lantaran terbaring dan sedang dirawat di rumah sakit.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x