Bunyi sound system peternakan walet berisik di komplek pemukiman padat di Makassar, warga protes

- 1 Desember 2022, 13:29 WIB
Bunyi sound system peternakan walet berisik di komplek pemukiman padat di Makassar, warga protes
Bunyi sound system peternakan walet berisik di komplek pemukiman padat di Makassar, warga protes /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Bisnis burung walet di Indonesia termasuk di Kota Makassar menjadi salah satu bisnis yang paling berdenyar.

Bisnis yang 'mencericit' di puncak-puncak bangunan tinggi itu memang sedang memuncak, setidaknya sejak satu dekade tarakhir.

Lantas bagaimana halnya jika budidaya burung walet justru menganggu warga lainnya lantaran bunyi sound system yang berisik?

Baca Juga: Miris! Lelaki lumpuh di Selayar ini tinggal di rumah yang sudah hampir roboh

Suara sound system yang ditimbulkan menjadi pencemaran suara, dan sangat mengganggu warga sekitar, terutama waktu-waktu istirahat.

Abdul Latif, lelaki paruh baya yang tinggal di pondokan wilayah jalan Politeknik Tamalanrea Indah, RTD 004 RW 009, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, kota Makassar, menjadi terganggu ketika berada di komplek, rumahnya yang berjarak 300 meter dari lokasi ternak burung walet.

Menurut Latif, ia bersama keluarganya sangat terganggu dengan suara sound sistem, apalagi non stop.

Baca Juga: Diduga ada kejanggalan, dua eksekusi lahan di Bulukumba dilaporkan ke Ombudsman RI

"Kalau mau berusaha, apalagi itu di pemukiman padat, perhatikan juga keadaan sekitarnya, jangan asal membangun atau berusaha," terang dosen Unhas ini pada Kamis, 1 Desember 2022.

Senada dengan Latif, Khairil juga mengaku merasa tidak nyaman dengan suara sound system dari peternak walet di kompleknya.

Mahasiswa kedokteran Unhas itu, mengaku sangat terganggu dengan suara bising, berisik, dan terutama saat belajar, juga ibadah. Ia hanya berjarak 100 meter dari tempat kosnya.

Baca Juga: Gerakan tanam pohon kolaborasi PILHI dengan KKB-Taman Makassar Indah

"Sangat mengganggu pak, terutama waktu belajar dan ibadah," ketus Khairil dengan nada kesal.

Ia menambahkan, masalahnya ini lingkungan pondokan dimana penghuninya dominan mahasiswa, butuh ketenangan, suasana yang kondusif untuk belajar, bukan polusi suara.

Sementara Fatmawati, yang memiliki kost di bilangan jalan Politeknik juga merasa heran, "kok ada ya rumah permanen 3 atau 4 lantai yang hanya digunakan beternak walet?" tanyanya denan nada heran.

Baca Juga: Diguyur hujan sehari Makassar banjir lagi, PILHI: 'Bukti perencanaan amburadul'

Ia menambahkan, daripada beternak walet yang mengganggu para tetangga sekitarnya, dan belum jelas mending dijadikan rumah kost saja. Untungnya sudah bisa ditaksir.

Lain lagi dengan direktur eksekutif LSM Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI), Syamsir Anchi menilai keberadaan ternak walet di tengah pemukiman padat, mendesak untuk ditinjau, karena pencemaran suara yang ditimbulkan sangat mengganggu warga sekitarnya.

"Harus ada izin HO yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat, tidak boleh seenaknya saja berusaha, semua ada aturannya," terang Anchi kepada media ini ketika ditemui di Kafe Bujang, pintu Nol pada Kamis.

Baca Juga: Mengenang 'Jenderal Terakhir' dari Bulukumba

Ia berharap, para peternak walet sadar diri untuk memindahkan usahanya jauh dari pemukiman padat.

Khusus di pondokan, harus segera ditertibkan, karena sangat meresahkan warga, baik itu mahasiswa, dosen, pegawai, maupun anak sekolah dan warga yang terdampak di sekitarnya.

"Jangan rakus, dan mengedepankan ego", ujar alumni sejarah angkatan 93 Fakultas Sastra UNHAS ini, kini Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Baca Juga: Kebakaran hebat lahap tribun Lapangan Pemuda di Benteng Selayar

Ketika hal ini hendak dikonfirmasi kepada ketua RTD, RW 009, Ilyas, beliau sedang tidak ada di rumah. "Bapak lagi ke luar,'" ujar istrinya.

Begitu pun kepada peternak walet, rumah yang ditempati ternak walet kosong, nyaris tidak ada aktivitas, kecuali suara sound sistem yang sengaja dibunyikan untuk memancing burung walet singgah.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x