Lima fakta menarik ihwal perempuan melamar laki-laki Pinrang dengan uang panai Rp500 juta dan 2 ekor sapi

23 November 2021, 21:31 WIB
Kedua orang tua calon pengantin perempuan dan laki-laki duduk berdampingan: Lima fakta menarik ihwal perempuan melamar laki-laki Pinrang dengan uang panai Rp500 juta dan 2 ekor sapi /Tangkapan layar Facebook.com/@AniMaskur

WartaBulukumba - Seorang laki-laki dilamar seorang perempuan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan tengah viral di jagat maya.

Sebuah video di Facebook memvisualisasikan prosesi mappettuada secara resmi di rumaj kediaman sang laki-laki yang sedang dilamar.

Prosesi mappettuada atau melamar dalam tradisi Bugis itu dibagikan oleh akun Facebook Nursheaty Tanty. Diketahui ia merupakan tante dari calon pengantin laki-laki.

Baca Juga: Beredar video perkelahian dua siswi Bulukumba, diduga gegara memperebutkan cowok!

Masing-masing kedua keluarga berkumpul. Prosesi lamaran tersebut melibatkan dua keluarga yaitu keluarga Hj Mira dari pihak mempelai perempuan.

Telusur WartaBulukumba.com, berikut beberapa fakta mengejutkan pada peristiwa viral perempuan melamar pemuda Pinrang dengan uang panai setengah milyar.

1. Pengakuan ibu calon pengantin perempuan

Ibu calon pengantin perempuan menjelaskan bahwa jumlah uang panai sebesar Rp500 juta dari pihak keluarganya tidak mengandung unsur paksaan sedikitpun.

Baca Juga: Fakta diungkap polisi terkait tewasnya dua pemotor freestyle di Bulukumba

"Tidak ada paksaan, ini murni keinginan kami, keluarga pihak perempuan," tuturnya, dikutip dari kanal YouTube AU News Channel yang diunggah pada Selasa, 23 November 2021

2. Uang panai Rp500 juta ditambah 300 rak telur 2 ekor sapi, dan masih banyak lagi yang tak disebutkan

Selain uang panai sebesar Rp500 juta, keluarga calon pengantin perempuan juga membawa 300 rak telur 2 ekor sapi, dan masih banyak lagi yang tak disebutkan.

"Acara mappettuada di rumah laki-Laki. Laki -laki dilamar sama perempuan dengan uang panaik sebanyak Rp 500.000.000,  2 ekor sapi, 300 rak telur, dll masih banyak panaiknya," tulis Nursiati dalam keterangan videonya di Facebook yang viral itu.

Baca Juga: Akkimbolong ri Salassa, sebentuk kearifan lokal Bulukumba di benteng tradisi Dusun Batu Tujua

3. Calon pengantin perempuan masih bersekolah di SMP

Calon mempelai laki-laki diketahui sementara menempuh kuiah di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Ia tidak sempat hadir dalam acara mappettuada tersebut.

Sementara calon mempelai perempuan masih bersekolah di salah satu SMP di Kabupaten Pinrang. 

4. Prosesi mappettuada dilakukan di rumah mempelai laki-laki

Calon pengantin perempuan merupakan warga Desa Mattiro Ade, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang.

Baca Juga: Lima fakta menarik sosok Velove Vexia, salah satunya memiliki lima nama panggilan!

Sementara keluarga calon pengantin laki-laki yaitu keluarga Hj Diana warga Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang.

Proses lamaran dilakukan di rumah mempelai laki-laki.

5. MC acara lamaran adalah seorang anggota DPRD Kabupaten Pinrang

Seorang pria yang bertindak sebagai MC membuka acara lamaran tersebut. Diketahui, MC tersebut merupakan anggota DPRD Pinrang  bernama Syariansyah.

"Acara lamaran yang dihelat pada Senin, 22 November 2021 ini yakni dari kedua keluarga Hj. Mirah dan Hj. Diana," kata Sariansa dalam video tersebut.

Baca Juga: Arteria Dahlan dan perempuan pemaki ibunya saling mem-polisikan

Syariansa kemudian membacakan jumlah uang panai yang telah disepakati kedua keluarga.

"Kesepakatan dalam acara mappetuada ini yakni uang sebesar 500 juta, gula pasir 5 sak, terigu 5 sak, telur 200 gram, dan bumbu makanan dan juga kue serta lainnya," bebernya.

Saat MC membacakan uang panai, tampak seluruh keluarga ramai bersorak riuh gembira pertanda bahagia.

Uang panai adalah berarti uang belanja yang diberikan oleh calon suami kepada calon istrinya menurut adat masyarakat suku Bugis Makassar.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler