WartaBulukumba - Ruang-ruang tradisi leluhur itu masih ada, seperti yang tertangkap pada sebuah momen di Dusun Batu Tujua, Desa Salassae.
Salah satu benteng tradisi dan kearifan lokal di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan ini menghelat 'Akkimbolong Ri Salassa'.
Bantaran sungai batas Desa Salassae Kecamatan Bulukumpa dengan Desa Bonto Haru Kecamatan Rilau Ale menjadi lokasi kegiatan.
Baca Juga: Untuk pertama kali, Kepala Dusun dilantik di cagar budaya Batu Pallantikang, Dusun Batu Tujua
Kawasan ini merupakan situs budaya Bulukumpa Toa. Para peternak memilih lokasi ini sebagai simbol untuk memulai membangun peradaban baru dalam mewujudkan cita-cita kesejehteraan peternak.
Telusur pada sejarah, 'Akkimbolong Ri Salassa' adalah sebentuk kegiatan musyawarah atau ruang rembuk yang hangat dan cair antara masyarakat dan pemerintah.
Tradisi ini biasa dilakukan sejak zaman gallarang di Bulukumpa Toa, wilayah Desa Salassae pada abad-abad silam.
Baca Juga: Selain Bira, air terjun Liangnga di Desa Salassae adalah juga serpihan yang jatuh dari surga
Lebih dari sekadar napak tilas tradisi leluhur, 'Akkimbolong Ri Salassa' diwujudkan oleh Para peternak Dusun Batu Tujua. Sekitar 100 orang peserta meruah dan melingkar selama dua hari, 20-21 November 2021.