Terpendek sekaligus terpanjang: Puisi 'Malam Lebaran' Sitor Situmorang

- 17 April 2023, 19:14 WIB
Ilustrasi bulan di atas kuburan - Puisi 'Malam Lebaran' Sitor Situmorang
Ilustrasi bulan di atas kuburan - Puisi 'Malam Lebaran' Sitor Situmorang /Miju/Pixabay

Baca Juga: Puisi empat penyair Bulukumba terpilih masuk antologi 'Wasiat Botinglangi' 100 penyair Indonesia 

Selain pendek, eksentrik, artistik, puisi Malam Lebaran karya Sitor Situmorang sangat mudah diingat sebagai salah satu puisi yang mengusung tema lebaran.

Dibukil dari laman Kemdikbud.go.id, awal kepenyairan Sitor Situmorang banyak dipengaruhi oleh Chairil Anwar. Sajak-sajaknya yang dimuat dalam Surat Kertas Hidjau bertemakan percintaan dan pengembaraan.

Sajak-sajaknya yang ditulis tahun 1953—1954 dimuat dalam buku yang berjudul Dalam Sadjak (1955) dan Wadjah Tak Bernama (1955). Pada perkembangan selanjutnya sajaknya dianggap sealiran dengan puisi-puisi Lekra seperti sajaknya yang terkumpul dalam Zaman Baru (1962).

Setelah Zaman Baru muncul dua kumpulan puisinya, yakni Dinding Waktu (1976) dan Peta Perjalanan (1977). Selain menulis sajak, ia juga menulis cerpen, drama, esai, dan menerjemahkan.

Baca Juga: 7 Puisi Sapardi Djoko Damono yang sangat memikat selain Hujan Bulan Juni

Kumpulan cerpen Pertempuran dan Salju di Paris (1956) mendapat Hadiah Sastra Nasional BMKN, 1955/1956 dan kumpulan sajak Peta Perjalanan memperoleh Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta, 1976/1977.

Tahun 2006 sitor mendapat Hadiah Sastra Pusat Bahasa dan Sea Write Award atas karyanya yang berjudul Biksu Tak Berjubah.

Karyanya yang lain, misalnya, Pangeran (kumpulan cerpen, 1963), Danau Toba (kumpulan cerpen, 1981), Jalan Mutiara (drama, 1954), Sastra Revolusioner (kumpulan esai, 1965), Triffid Mengancam Dunia (terjemahan novel, karya John Wyndham, 1953), Sel (terjemahan drama, karya Willdiam Saroyan, 1954), Hari Kemenangan, (terjemahan drama, karya M. Nijhoff, 1955).

Sitor mengungkapkan, bahwa pada malam lebaran, dia berkunjung ke rumah sahabatnya, Pramoedya Ananta Tur. Tetapi tak ada, kecewa lalu pulang dan tersesat.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x