WartaBulukumba - Sapardi Djoko Damono dan puisi-puisi yang dilahirkannya dalam jagat kepenyairan Indonesia adalah juga magma bagi perjalanan sastra Indonesia di abad modern.
Tipografi dan diksi dalam puisi-puisi Sapardi Djoko Damono masuk dalam pemilihan yang terkesan sangat hati-hati.
Metafora beranjak sekilas dari diksi yang ringan namun bertumpuk dalam aliran-aliran makna yang dalam.
Selain puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono yang sangat terkenal itu, ada sederet karya puisi lainnya dari sastrawan Indonesia ini yang juga sangat cantik dan memikat.
Berikut tujuh puisi Sapardi Djoko Damono yang maknanya sangat dalam dengan diksi manis dan tipografi yang memukau.
Yang Fana Adalah Waktu
Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa
“Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu.
Kita abadi.