Catatan dari Diskusi Buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan, Jilid 2' (4)

- 29 November 2022, 12:09 WIB
Sastrawan dan kritikus sastra asal Bulukumba,Mahrus Andis , berbincang dengan pejuang keadilan gende, Lily Rachim
Sastrawan dan kritikus sastra asal Bulukumba,Mahrus Andis , berbincang dengan pejuang keadilan gende, Lily Rachim /Dok. Asnawin Aminuddin

Ibarat Raja dan Ratu

Pada bagian lain alur cerita dalam novel tersebut, Maman selaku penulis mengetengahkan pandangannya terhadap posisi suami dan istri di dalam rumah tangga. Suami ibarat seorang raja yang wajib dilayani oleh istrinya, sedangkan istri ibarat seorang ratu yang harus dimuliakan oleh suaminya.

Gambaran ini dilukiskan oleh penulis pada Bagian ke-6, Subjudul “Hidangannya”, dengan kalimat, “Aku selalu berusaha untuk tidak mengecewakanmu dalam setiap sikap dan perbuatanku terhadapmu, termasuk masakanku. Begitu berdosa diriku, kalau apa yang kulakukan terhadap suamiku, membuatnya kecewa...”

Untuk penggambaran istri sebagai seorang ratu yang harus dimuliakan, dapat dibaca lewat doa suami untuk istrinya pada Bagian 7 Subjudul “Di mana Sepatuku.”

“Jika surga itu setangkai bunga, aku akan memetiknya untukmu. Jika surga itu seekor burung, aku akan menangkapnya untukmu. Jika surga itu sebuah rumah, aku akan membangunkannya untukmu. Tapi, karena surga adalah tempat yang belum pernah dilihat oleh siapa pun, maka aku akan berdoa kepada Allah supaya menyiapkan surga itu untukmu,” kata Mahrus mengutip kalimat yang ada dalam sub judul tersebut. (bersambung).***

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x