Judul lagu ini bukan 'Buruh Tani' yang sering membahana dalam aksi demo, ini dia penciptanya

- 14 April 2022, 03:00 WIB
Ilustrasi demo mahasiswa.
Ilustrasi demo mahasiswa. /Antara/Nova Wahyudi/

WartaBulukumba - Lagu Buruh Tani begitu lengket dengan para demonstran dalam berbagai aksi demo di Tanah Air.

Setidaknya, sejak tahun 1997 sampai hari ini, "Lagu Buruh Tani" mewarnai nyaris semua aksi demo yang pernah ada di Indonesia.

Tahukah Anda, WBlovers? Ada fakta mengejutkan di balik lagu ini. Ternyata banyak yang keliru terhadap judul lagu ini. Kerap judulnya ditulis "Buruh Tani" padahal judul aslinya adalah "Pembebasan".

Bahkan nama pencipta lagu ini pun tidak banyak yang tahu. Banyak yang mengira bahwa penciptanya adalah Marjinal, sebuah band punk yang memang pernah meng-cover lagu ini.

Baca Juga: Sejarah Hari Musik Nasional 2022, ditetapkan di masa pemerintahan Presiden SBY yang hobi musik

Lagu "Pembebasan" diciptakan pada tahun 1996 oleh Safi'i Kemamang, seorang aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) di Jawa Timur yang bergerak secara bawah tanah.

Safi'i Kemamang sengaja menciptakan lagu "Pembebasan" untuk menyemangati mereka yang tengah berjuang dalam rezim Orde Baru.

Ditakik WartaBulukumba.com dari laman Gramedia, Safi’i Kemamang kelahiran Lamongan, Jawa Timur, 5 Juni 1976. Saat lagu Pembebasan dibuat, Safi’i sudah tergabung dengan PRD di wilayah Jawa Timur, yang waktu itu masih bergerak di bawah tanah.

Namun ia terpaksa harus muncul legal saat Komite Nasional Perjuangan Demokrasi (KNPD) dibentuk mengingat tidak ada yang mau, akibat trauma peristiwa KUDATULI atau Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli pada tahun 1996.

Baca Juga: Wayang kulit memiliki tautan sejarah dengan masuknya Islam ke Nusantara

Selain judul lagu yang banyak orang tidak tahu, lirik lagu yang kerap kita dengar pun melenceng dari aslinya. Entah siapa yang mula-mula mengubahnya.

Dari sejumlah video yang diunggah di Youtube, kebanyakan mereka mengambil dari salah satu video versi akustik yang dinyanyikan oleh beberapa laki-laki dan perempuan (tertulis dalam judul video tersebut: Marjinal – Buruh Tani).

Nah, video inilah yang mereka jadikan referensi untuk mengunggah video-video selanjutnya dengan mengambil musiknya saja, lalu mengganti visualnya dengan foto-foto aksi atau video aksi.

Baca Juga: Uang kuno asli dan palsu, bagaimana cara membedakan?

Rata-rata mereka memberi judul pada videonya: Marjinal – Buruh Tani, sehingga akan kita temukan banyak sekali video dengan judul yang sama.

Kalau mereka ingin menyanyikannya sendiri (tidak mengambil musik dari video tersebut), maka pada judul video akan tertulis: “Marjinal – Buruh Tani (Cover: nama penyanyi)” atau “Nama si pembawa lagu – Cover Marjinal”.

Di sini, seolah-olah Marjinal-lah Sang Pencipta Lagu. Dan karena liriknya tidak sesuai dengan aslinya, maka hasilnya pun sama semua.

Baca Juga: 18 alat musik tradisional Indonesia yang mendunia

Begitu pun yang terjadi saat aksi demonstrasi atau asal bernyanyi di segala tempat, orang membawakan lagu tersebut dengan lirik yang tidak sesuai dengan aslinya.

Jadi salah kaprah. Semua seolah berkiblat pada sebuah video dengan judul yang tertulis: Marjinal – Buruh Tani.

Berikut lirik lagu "Pembebasan".

 

PEMBEBASAN

Ciptaan: Safi'i Kemamang

 

Buruh, tani, mahasiwa, rakyat miskin kota

Bersatu padu rebut demokrasi

Gegap gempita dalam satu suara

Demi tugas suci yang mulia

 

Hari-hari esok adalah milik kita

Terciptanya masyarakat sejahtera

Terbentuknya tatanan masyarakat

Indonesia baru tanpa Orba (kerap diubah menjadi: korup)

 

Marilah kawan Mari kita kabarkan

Di tangan kita tergenggam Arah bangsa

Marilah kawan mari kita nyanyikan

Sebuah lagu tentang pembebasan

 

Di bawah kuasa tirani

Ku susuri garis jalan ini

Berjuta kali turun aksi

Bagiku satu langkah pasti..

Berjuta kali turun aksi

Bagiku satu langkah pasti.***

 

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: gramedia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x