WartaBulukumba.Com - Di kaki langit Bulukumba, Sulawesi Selatan, saat malam mulai mengukir bayang, Ballasaraja Ramadhan Festival 2024 akan mulai bermandi cahaya pada Jumat, 29 Maret 2024.
Stage telah siap, stand-stand telah berdiri. Kegiatan lomba keagamaan dan mini ekspo ini akan dihadiri oleh Pemerintah Kecamatan Bulukumpa, KUA Bulukumpa, Kapolsek Bulukumpa, Danramil Bulukumpa, BKPRMI Bulukumpa dan Pemerintah Kelurahan Ballasaraja.
Wakil Ketua Panitia, Sahar, mengatakan, kegiatan ini terwujud melalui kerjasama dengan Pemerintah Kelurahan Ballasaraja dan Remaja Masjid Nurul Iman Lingkungan Bontorihu.
Baca Juga: Reuni Akbar II SMPN Palampang: Ada Official Merchandise untuk para alumni
"Kegiatan ini sangat semarak. Kami bekerja sama dengan teman-teman media di Bulukumba untuk publikasinya," Kata Sahar pada Kamis, 28 Maret 2024.
Pembukaan Ballasaraja Ramadhan Festival 2024 digelar seusai sholat tarwih, pukul 20.30 WITA.
"Besar harapan kami, pak camat, pak KUA, pak Kapolsek, pak Danramil, pak Ketua Baznas Bulukumba dan seluruh tamu undangan dapat hadir di kegiatan kami," ungkap Sahar.
Baca Juga: Atika: Seserpih cahaya di timur Bulukumba dari balik aroma bale tapa
Sembilan cabang lomba
Hal itu penting kata Sahar, karena kegiatan keagamaan di Ballasaraja dikemas berbeda dengan kegiatan lainnya.
"Tentunya, peran media partner menjadi kekuatan kita dalam penyelenggaran ini. Beliau mampu mengadvokasi pembukaan acara hingga kegiatan berakhir," Terangnya lagi.
Ballasaraja Ramadhan Festival memperlombakan 9 cabang, di antaranya, Tilawah Alquran, Hafalan Alquran, Adzan, Puisi Religi, Syarhil Alquran, Perawatan Jenazah dan Lomba Nasyid.
Baca Juga: Fokus Konjo wacanakan DR.Eng.Hendra Pachri, ST.M.Eng sebagai bakal Calon Bupati Bulukumba
Mini Expo untuk peningkatan UMKM
Kegiatan ini dijadwalkan bergulir selama lima hari, yang juga menghadirkan mini expo untuk peningkatan UMKM di Ballasaraja.
Festival ini kembali akan menjadi cermin kekayaan dan keanekaragaman di Ballasaraja. Anak-anak berlari dan tertawa, bermain di sekitar tenda, sementara orang tua bertukar cerita dan kenangan.
Setiap kegiatan, lomba, dan expo membawa mereka lebih dekat, mengikat dalam kebersamaan yang indah.
Ketika festival menutup tirainya, diharapkan yang tersisa bukan hanya kenangan tetapi juga kisah kekuatan komunitas. Di balik cahaya dan doa, terukir cerita masa lalu, masa kini, dan harapan masa depan.***(Israwaty Samad)