Miliaran burung mati setiap tahun, ilmuwan perkenalkan White Noise untuk mencegahnya

- 21 Desember 2021, 17:00 WIB
Viral ribuan burung pipit yang mati misterius di lokasi pemakanan (Setra) Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar Bali
Viral ribuan burung pipit yang mati misterius di lokasi pemakanan (Setra) Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar Bali /Tim tabananbali.com

Baca Juga: Metaverse Sandbox, dunia kedua bagi manusia di masa depan

Burung kecil juga menjauh dari menara komunikasi lebih cepat daripada burung yang lebih besar, tetapi mengandalkan rekaman video berarti penelitian ini tidak melacak spesies burung secara individu.

Beberapa spesies  lebih rentan terhadap tabrakan , terutama burung migran yang terbang dalam kelompok besar di malam hari.

"Studi di masa depan akan sangat penting untuk melihat bagaimana perbedaan dalam perilaku penerbangan itu benar-benar diterjemahkan ke dalam kematian di darat," tambah Boikot.

Baca Juga: Inilah data penampakan UFO di Indonesia sejak tahun 1883

Pengujian sebelumnya juga menunjukkan bahwa suara saja mungkin tidak mengalihkan burung tetapi lebih mengingatkan mereka akan bahaya di depan, sehingga isyarat visual tambahan mungkin masih diperlukan. 

Sebuah penelitian di Norwegia baru-baru ini menemukan bahwa mengecat satu bilah turbin angin menjadi hitam untuk meningkatkan visibilitas dapat membantu mengurangi risiko tabrakan.

Untuk mercusuar akustik, frekuensi mungkin perlu diubah untuk burung asli di benua lain juga. Juga bijaksana untuk mempertimbangkan dampak kebisingan buatan secara umum, karena manusia yang melanggar batas alam adalah yang pertama-tama menciptakan kesulitan ini.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah