Ilmuwan Amerika Serikat, Abdu Jyothi menguraikan bahwa saat badai matahari mengirim partikel magnetik ke Bumi dengan kecepatan jutaan kilometer per jam maka bisa menimbulkan badai geomagnetik di atmosfer Bumi.
“Apa yang benar-benar membuat saya berpikir tentang ini adalah bahwa dengan pandemi kita melihat betapa tidak siapnya dunia. Tidak ada protokol untuk menghadapinya secara efektif, dan itu sama dengan ketahanan internet," kata Abdu Jyothi, dikutip dari Live Science, Kamis 9 September 2021.
Baca Juga: Pertama kali terlihat di atas Bumi sebuah 'badai antariksa'
Para peneliti memprediksi bahwa kemungkinan cuaca luar angkasa ekstrem yang berdampak langsung ke Bumi antara 1,6 hingga 12 persen setiap satu dekade.
Sejarah mencatat ada dua peristiwa badai matahari yaitu pada tahun 1859 dan tahun 1921.
Peristiwa badai matahari yang sangat terkenal yaitu Peristiwa Carrington yang mengakibatkan gangguan geomagnetik yang sangat parah sehingga menyebabkan kabel telegraf terbakar.
Baca Juga: Astronom menemukan planet ekstrasurya pertama dengan lempeng tektonik
Satu peristiwa lainnya terjadi pada Maret 1989, seluruh provinsi Quebec di Kanada padam selama sembilan jam.***