WartaBulukumba - Umat manusai selalu menatap bintang-bintang jauh di langit sana dan selalu berhadapan dengan berbagai misteri besar yang tak pernah terpecahkan.
Semakin jauh teknologi manusia menjelajahi angksa luar, semakin jauh pula rasa penasaran umat manusia. Para ilmuwan astronomi di Bumi pun selalu punya PR yang luar biasa. Kebanyakan dimulai dari hanya sekadar hipotesa.
Bukan hanya para astronom yang tahu bahwa lebih dari 4.400 exoplanet yang mengorbit bintang selain Matahari. Banyak di antaranya, mirip planet di tata surya kita. Pertanyaannya, apakah mereka memiliki medan magnet dan plasma di atmosfernya.
Baca Juga: Tersibak satu fakta baru tentang Samuel Paty, ini pengakuan muridnya
Dilansir WartaBulukumba dari The Next Web, Rabu 10 Maret 2021, baru-baru ini sebuah hasil pengamatan menunjukkan bahwa badai antariksa bisa terjadi di sekitar Kosmos.
Badai sudah tidak asing lagi bagi penduduk Bumi, terutama di daerah yang rawan berangin kencang. Tapi, badai terestrial ini bukan satu-satunya bentuk badai yang bisa terjadi.
Sekarang, pengamatan baru menunjukkan badai antariksa untuk pertama kalinya di ionosfer, berada di wilayah atas atmosfer Bumi di mana gas terionisasi oleh radiasi dari Matahari.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga dorong 244 desa wisata jadi unicorn Indonesia
Pengamatan satelit yang diambil oleh empat satelit pada Agustus 2014 menunjukkan badai antariksa yang berlangsung lama di atas Kutub Utara Bumi. Badai ini terbentuk pada saat medan magnet planet kita relatif tenang.