WartaBulukumba - Planet Bumi 'diintai' alien Lurkers' dari sebuah tempat di luar angkasa yang disebut sebagai 'objek co orbital!'
Mungkin alat pengintai itu sudah berada di luar angkasa selama jutaan tahun dan mungkin bahkan sebelum manusia menghuni Planet Bumi.
Temuan 'radikal' itu dipublikasikan dalam The Astronomical Journal yang diberitakan Science Alert beberapa waktu lalu dan merupakan makalah ilmiah baru oleh fisikawan Amerika James Benford.
Baca Juga: Pria ini mengeklaim melihat 'UFO segitiga' kunjungi Planet Bumi pada Malam Tahun Baru 2022
Ide-ide Benford telah menjadi bagian dari sejarah panjang dugaan dalam komunitas Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI).
Pada tahun 1960, ahli radiofisika Stanford Ronald Bracewell pertama kali menyarankan gagasan bahwa "komunitas galaksi superior" dapat menyebarkan probe antarbintang otonom sebagai "perasa hipotetis" di seluruh ruang untuk mengamati, memantau, dan bahkan mungkin berkomunikasi dengan bentuk kehidupan lain, termasuk yang ada di Bumi.
"Sebuah probe yang terletak di dekatnya dapat menunggu waktunya sementara peradaban kita mengembangkan teknologi yang dapat menemukannya, dan, setelah dihubungi, dapat melakukan percakapan secara real time," urai Benford.
Baca Juga: Sosok 'alien telanjang' tertangkap kamera di area yang kerap didatangi UFO
"Sementara itu, itu bisa saja secara rutin melaporkan kembali biosfer dan peradaban kita untuk waktu yang lama."
Tetapi sementara konsep penyelidikan Bracewell yang berusia puluhan tahun ini telah dieksplorasi dalam penelitian selanjutnya dan dianut oleh fiksi ilmiah – terutama sebagai monolit yang menakutkan pada tahun 2001: A Space Odyssey – tidak pernah ada bukti keberadaan penjaga robot seperti itu.
Sekarang, Benford telah mengusulkan tempat yang ideal di mana 'pengintai' buatan alien dapat hadir di Tata Surya kita, ditempatkan untuk mengamati dalam keheningan yang selalu waspada.
Baca Juga: Astronom deteksi 29 planet ini tempat alien memantau Bumi
Dalam makalah barunya, fisikawan itu mengatakan robot pengintai yang berumur panjang dan tersembunyi seperti itu akan melakukannya dengan baik untuk mengatur pengintaian mereka di kelas objek dekat Bumi (NEO) berbatu yang disebut objek co-orbital.
Seperti namanya, satelit kuasi Bumi ini melakukan putaran orbit mengelilingi Matahari yang mirip dengan pola orbit Bumi sendiri, dan mereka melakukannya di dekat Bumi, karena terikat secara gravitasi ke planet kita selain Matahari.
Hanya sejumlah kecil objek seperti itu yang pernah ditemukan oleh para astronom. Yang paling dekat dengan Bumi, disebut 2016 HO3, adalah asteroid kecil yang digambarkan oleh NASA sebagai "pendamping tetap Bumi".
Baca Juga: Alien masuk ke kamar tidur! Irlandia Utara melaporkan peningkatan penampakan UFO
"HO3 2016 berputar di sekitar planet kita, tetapi tidak pernah menjelajah terlalu jauh saat kita berdua mengelilingi Matahari," peneliti NASA NEO Paul Chodas menjelaskan pada 2016.
"Akibatnya, asteroid kecil ini terjebak dalam tarian kecil dengan Bumi."
Tapi objek co-orbital bisa berubah menjadi lebih dari sekadar pasangan menari Bumi, saran Benford. Karena kedekatan orbitnya yang konstan, batuan luar angkasa terdekat ini mungkin menawarkan titik pandang yang optimal untuk robot probe yang ingin mengawasi kita.
Baca Juga: Alien memandang Matahari kita sebagai katai kuning, bintang 'pasaran' di alam semesta
"Objek dekat Bumi ini menyediakan cara ideal untuk melihat dunia kita dari objek alami yang aman," makalahnya menjelaskan.
"Itu menyediakan sumber daya yang mungkin dibutuhkan ETI: bahan, jangkar yang kuat, dan penyembunyian."
Karena kemungkinan ini – dan fakta bahwa co-orbital memang sangat dekat dengan Bumi – fisikawan berpendapat bahwa menyelidiki mereka harus menjadi prioritas bagi para astronom SETI.
Baca Juga: 9 kejutan fakta saintifik terkait UFO dan alien sepanjang 2021
"Kita harus terus terang mengamati mereka, baik dengan mengamati mereka dalam spektrum elektromagnetik dan radar planet, serta mengunjungi mereka dengan probe," tulis Benford.
Selain prospek menemukan penjaga alien, ini adalah kasus yang masuk akal untuk alasan ilmiah lainnya juga – terutama karena kita hanya tahu sedikit tentang objek co-orbital, dengan kurang dari 20 yang pernah ditemukan.***