Politik Cinta dan Parlemen Santri
Perjalanan 'politik cinta' ala Muhammad Ihsan tidak dikemas dengan rencana dan jadwal, maka mengalir saja sebagaimana adanya.
"Di mana kami berhenti, jeda, maka di sana politik cinta menemukan jalannya, disertai ngopi sambil silaturahmi," ujar Muhammad Ihsan.
Muhammad Ihsan dengan perjalanan 'politik cinta' sementara Bang Ilack mengusung gerakan 'parlemen santri' di sepanjang jalan.
Muhammad Ihsan, menjelaskan konsep 'politik cinta' dengan mengutip kalimat dari Ali bin Ali Thalib RA: "Cintailah kekasihmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu".
"Jadi dalam politik, santai saja saat ada potensi ketegangan yang krusial, santai menyikapi perbedaan, bisa jadi hari ini kawan, esok jadi lawan dalam dinamika politik, maka cintailah sesuatu atau seseorang itu dengan tidak berlebihan, Allah bisa membolak balik hati hanya dalam sekejap, dan kita sebagai manusia harus banyak belajar dengan hikmah dari situ," ungkapnya.
Senada dengan A. Ilhamsyah T. atau akrab disapa Bang Ilack, Caleg DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Dapil V Bulukumba-Sinjai, yang mengusung gerakan 'parlemen santri', selalu mengedepankan silaturahmi dan sisi religiusitas.
"Mengalir saja, semua bergantung Rencana dan Kehendak Allah SWT," ungkapnya.