Data KPU dibobol hacker! 204 juta data pemilih Pemilu 2024 diduga diperjualbelikan

- 30 November 2023, 12:22 WIB
Ilustrasi hacker meretas situs -  Data KPU dibobol hacker! 204 juta data pemilih Pemilu 2024 diduga telah dicuri
Ilustrasi hacker meretas situs - Data KPU dibobol hacker! 204 juta data pemilih Pemilu 2024 diduga telah dicuri /Pexels

WartaBulukumba.Com - Sebanyak 204 juta data pemilih Pemilu 2024 diduga telah dicuri dari situs Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam ruang gelap kode-kode, seseorang atau sekelompok hacker menembus server, mencuri jutaan identitas diri, data pemilih KPU bocor, berlayar di samudra maya dan dijual!

Pakar keamanan siber mengatakan timnya telah mencocokkan sejumlah sampel data yang dijual di situs BreachForums, dan mengeklaim hasilnya mirip. Peneliti dari Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) menilai kebocoran data ini bisa menimbulkan penyalahgunaan data seperti disinformasi dan berpotensi digunakan untuk kampanye politik secara personal.

Bukan pertama kali terjadi data KPU dibobol hacker. Sebelumnya diklaim sejumlah akun anonim, salah satunya Bjork, yang menjual data pribadi dari server KPU.

Baca Juga: KPU terima penghargaan rekor MURI untuk nonton bareng film 'Kejarlah Janji'

Hacker menjual data yang dicuri

Akun anonim “Jimbo” mengeklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut. Ia mengeklaim menguasai 204 juta data pemilih dan membagikan 500.000 sampel di situs BreachForums – situs yang biasa digunakan peretas menjual data curian. Jimbo menawarkan data ini kepada pembeli hampir setara Rp1,2 miliar.

Data ini berisi keterangan nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga, Nomor KTP (berisi nomor paspor untuk pemilih di luar negeri), jenis kelamin, tanggal lahir, status pernikahan, alamat lengkap, serta kodefikasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua Lembaga Keamanan Siber Communication and Information System Security Research (CISSReC), Pratama Persadha, mengatakan timnya telah mencoba melakukan verifikasi data sampel yang diberikan secara random melalui website cekdpt.

"Data yang dikeluarkan oleh website cekdpt, sama dengan data sampel yang dibagikan oleh peretas Jimbo, termasuk nomor TPS di mana pemilih terdaftar,” kata Pratama, dikutip dari BBC News Indonesia pada Kamis, 30 November 2023.

Baca Juga: Diskusi Publik Relawan Rakyat Indonesia: Ancaman politik dinasti hasil KKN MK dalam Pilpres 2024

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x