Survei Capres 2024 Fixpoll Indonesia, La Nyalla 'nyelip' 10 besar, Prabowo didempet Ganjar

- 24 Agustus 2021, 16:07 WIB
Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti
Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti /Sumber: Portal DPD/

WartaBulukumba - Pusaran nama bakal Capres 2024 semakin menggelinding.

Sebuah hasil survei dihamparkan oleh Fixpoll Indonesia. Nama La Nyalla Mahmud Mattalitti tiba-tiba 'nyelip' di antara sepuluh besar kandidat potensial Capres 2024.

Dikutip dari Antara, Selasa 24 Agustus 2021, Direktur Eksekutif Muhammad Anas RA memaparkan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu mencuat bersama nama Prabowo Subianto dan lainnya.

Baca Juga: Lirik lagu 'Takdir Cinta' soundtrack pernikahan Leslar yang trending nomor 1 di YouTube

"LaNyalla Mattalitti masuk dalam sepuluh besar calon potensial (Capres 2024) sebagai presiden," kata Muhammad Anas RA dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Selasa, 24 Agustus 2021.

Nama La Nyalla merangsek ke angka 0,8 persen di atas Menteri BUMN Erick Thohir yang memperoleh 0,7 persen. Sementara itu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memiliki angka 0,5 persen, disusul Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebesar 0,3 persen.

Persentase LaNyalla menunjukkan pada survei Capres 2024 juga mengungguli persentase Ketua Umum PKS Ahmad Syaikhu, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Ketiga nama tersebut masing-masing memperoleh 0,2 persen.

Baca Juga: 3 bayi lahir dalam penerbangan evakuasi dari Afganistan

Hasil survei Capres 2024 Fixpoll Indonesia menempatkan Prabowo Subianto pada posisi teratas survei dengan persentase 20,7 persen.

Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menguntit sebesar 15,2 persen. Disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 12,8 persen.

Posisi keempat ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan memperoleh 7,8 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 6,9 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 4,9 persen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 2,7 persen.

Baca Juga: Di langit Gaza bom dan bola api kembali menari-nari

"Ketua DPR Puan Maharani dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo masing-masing mendapatkan 2,5 dan 1,1 persen," jelasnya.

Fixpoll Indonesia melibatkan 1.240 responden di seluruh Indonesia yang diwawancarai langsung pada 16 Juli - 27 Juli 2021. Untuk Margin of error survei sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebelumnya dua bulan lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi tokoh dari kalangan politisi yang paling diinginkan publik menjadi Capres 2024 berdasarkan survei yang dilakukan platform Nyari Presiden (Nyapres 2024).

Baca Juga: Lirik lagu 'Rumit' Ost Mariposa oleh Langit Sore, sendu tapi manis

Dikutip dari Pikiran-rakyat.com, 3 Juni 2021, Nyapres 2024 melakukan survei online nasional yang dilakukan melalui wawancara secara online.

Survei mengambil sampel 1.310 responden yang tersebar di 32 propinsi dalam kurun waktu 17 April hingga 10 Mei 2021. Margin of error +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%.

Satu bulan kemudan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam tiga besar elektabilitas.

Baca Juga: Sederet peristiwa bentrokan yang melibatkan nama GMBI sepanjang 2017-2021

Survei nasional evaluasi kebijakan dan peta politik masa pandemi tersebut dirilis Charta Politika.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com, 16 Agustus 2021, hasilnya, menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas dengan elektabilitas 20,6 persen, diikuti Anies di posisi kedua dengan 17,8 persen, Prabowo Subianto berada di posisi ketiga, sedikit di bawah Anies, dengan 17,5 persen. 

Sementara posisi Puan Maharani berada di bawah Ganjar Prabowo yang berada di posisi ke-9 dengan 1,4 persen.

Baca Juga: Indeks Kebahagiaan di Jawa Barat tertinggi di masa pandemi

Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut-sebut berpotensi kalah jika mengusung Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai Capres 2024.

Dikutip dari kanal YouTube Aveecena, 18 Juni 2021, prediksi itu disampaikan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. 

“Jika Puan dicalonkan sebagai calon Presiden oleh Megawati yang merupakan Queen Maker maka Puan berpotensi dikalahkan calon Presiden lain karena hanya mengantongi elektabilitas 2 persen,” kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby.

Dinamis dan sengit. Meskipun masih terbilang jauh merentang waktu ke tahun 2024. Masih terus berubah dari waktu ke waktu. Sementara itu rakyat Indonesia tetap mengamati.***

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah