Network
WartaBulukumba - Melintasi linimasa berbagai platform, foto-foto ini juga memiliki 'kolase' dengungan di media sosial.
Sekelompok emak-emak petani tampak sedang berinteraksi dengan Presiden Jokowi. Lokasinya di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Produksi padi dilaporkan mendapatkan hasil yang memuaskan dan mencapai 12 ton gabah kering panen (GKP) per hektare.
Baca Juga: Indonesia terancam gagal tangkal virus varian baru dari India
Banyak warganet menyorot kejanggalan dalam foto-foto itu. Mulai caping yang kelihatan baru dan seragam, pakaian emak-emak petani yang kelihatan baru dan mahal, hingga keanehan aktivitas menanam padi saat dibajak dalam waktu bersamaan.
Pakar telematika, Roy Suryo, ikut angkat bicara. Namun cuitannya menukik ke soal 'kerapian' editan.
"Saya bukan Pakar Tani, jadi memang tidak ikut komen soal baju yang dipakai," katanya, melalui akun Twitter @KRMTRoySuryo2 pada Selasa, 4 Mei 2021.
Baca Juga: Unik dan ciamik, desainer Indonesia gelar fashion show di tengah sawah
"Posisi tanam padi, lahan di belakangnya yang sudah menguning, bahkan jaga jarak sesuai prokes, dan sebagainya," tuturnya.
Roy Suryo melontarkan saran agar Istana lebih rapi dalam mengedit foto agar 'kebocoran' tidak perlu terlihat.
"Namun saran saya sebaiknya next Istana lebih "rapi" lagi mengedit, sehingga "bocor" di belakang tidak perlu tampak," imbuhnya.
Baca Juga: GenPI Bulukumba genap dua tahun, rayakan milad dengan aksi berbagi
Yang dikritisi Roy Suryo adalah 'sekumpulan orang' di latar belakang dan tengah melihat interaksi antara Jokowi dan para petani padi.
"Namun setidaknya harus memenuhi syarat: bukaan diafragma besar, focal length lensa panjang, dan jarak yang terbatas," ujarnya.
Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Bekasi.pikiran-rakyat.com berjudul "Roy Suryo Sarankan Istana Lebih 'Rapi' Edit Foto Hingga Bocor di Belakang Tak Tampak".***
