WartaBulukumba - Bibit-bibit kebencian dan provokasi dalam bentuk ujaran adalah bentuk tersendiri dari 'virus sosial' di tengah upaya menjaga keberlangsungan berbangsa dan bernegara.
Menyoal tuduhan radikalisme terhadap mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin, beberapa tokoh dan ormas Islam tampil ke depan membela Din Syamsuddin.
Salah satu 'perisai' itu ialah Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie dan Sekretaris PP Muhammaddiyah Abdul Mu'ti.
Baca Juga: Lakukan tiga hal ini sebelum tidur dan dapatkan rambut yang indah dan sehat
Jimly Asshidiqie mendesak para pejabat dan tokoh publik di Indonesia yang mendukung para buzzer itu untuk berhenti menebar bibit-bibit kebencian dan provokasi.
Dipicu tudingan radikal oleh Gerakan Antiradikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) yang sampai kini tetap bersikukuh dengan pendapatnya bahwa tudingan mereka terhadap Din Syamsuddin benar. Sesuai dengan surat laporan kepada Komite Aparatur Sipil Negara (KASN).
Sebagaimana dikabarkan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "Din Syamsuddin Dibela Tokoh dan Ormas Islam, GAR ITB: Mereka Baca Tidak?", Sabtu 13 Februari 2021, Jimly menyebut tudingan radikalisme terhadap Din Syamsuddin adalah kelakuan buzzer yang sengaja ingin menimbulkan kebencian dan permusuhan.
Baca Juga: ByteDance akan menjual aset TikTok India
“Para pejabat dan tokoh-tokoh diimbau stop permusuhan,” cuit akun Twitter @JimlyAs, Sabtu, 13 Februari 2021.