WartaBulukumba.Com - Leny, bukan nama sebenarnya, seorang siswi yang sedang bingung dengan pakaian seragam baju batik yang hingga kini belum dibagikan. Padahal sejak awal masuk sekolah di SMP Negeri 12 Makassar, sudah lama dilunasi. Begitu pun seorang siswa lainnya, sebut saja Anto, juga belum menerima baju batik. Meski seringkali dijanji oleh pihak koperasi sekolah namun belum juga kelar.
Apa yang dialami Leny dan Anto juga sama dengan ratusan siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 12 Makassar yang hingga kini diduga belum menerima seragam baju batik sesuai pesanan masing-masing dari sekolah yang terletak di jalan Perintis Kemerdekaan KM 08, komplek Perdos Unhas, Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.
Mimpi Leny dan kawan-kawannya memakai seragam baju batik di SMPN 12 Makassar, tak kunjung menjadi kenyataan. Padahal, di sisi lain, tak jarang pihak sekolah mewajibkan siswa-siswinya memakai seragam, namun, lucunya, seragam yang dilunasi itu, belum dibagikan sampai kini.
Baca Juga: Sebuah kolaborasi jadikan 'Zona Hijau' SMAN 23 Makassar
Tanggapan Koordinator Forum Rakyat Menggugat
Hal ini menarik perhatian Koordinator Forum Rakyat Menggugat (FRM), Anha Harsani, SiP.
Menurut Anha Harsani, seharusnya pihak sekolah menyiapkan seragam sekolah, termasuk baju batik jauh sebelum penerimaan peserta didik baru.
"Llha ini anak-anak kelas VII sudah mau naik kelas VIII, tapi belum ada seragam batiknya," terang Anha, panggilan karib Anha Harsani pada Jumat, 23 November 2023 di Makassar.
Anha melanjutkan, jika persoalan seragam baju batik di SMPN 12 Makassar sering bermasalah. Tahun lalu juga dinilai bermasalah. Banyak yang tidak sesuai pesanan. Di nota pesanan tertera seragam baju batik lengan panjang, ternyata yang datang lengan pendek.
Baca Juga: Keren! Syifa, anak kuli bangunan dan penjual gorengan Juara Olimpiade Matematika SMP se-Indonesia